Di tahun politik ini maka seorang yang berakal  (ulul albab) akan merenung, meneliti dan mengkaji pilihan politik
Jakarta (ANTARA) - Khatib yang juga mantan Ketua Panitia Pengawas Pemilu Provinsi DKI Jakarta, Ramdansyah berpesan dalam khotbah Idul Adha agar setelah berhaji harus ada perbaikan pada dirinya serta sukarela membantu orang lain.

Ramdansyah mengatakan sebelum pergi haji, biasanya kurang memperhatikan tugas-tugas agama, tidak bisa bangun untuk shalat subuh atau jarang berpuasa di luar bulan Ramadhan, namun setelah berhaji seharusnya ada perbaikan.

"Setelah menunaikan ibadah haji pastikan shalat tepat waktu, bangun untuk shalat subuh, berpuasa secara teratur dan membantu orang lain," kata Ramdansyah yang juga pimpinan dari Rumah Demokrasi saat berkhotbah di Jalan Raya Matraman, di depan Gereja Koinonia, Jakarta Timur, Kamis.

Ramdansyah   berpesan agar kesalehan individual setelah ibadah haji ke Tanah Suci bisa bertransformasi menjadi kesalehan sosial, terutama di tahun politik 2023/2024

Ia mengatakan aktivitas di media sosial dengan mendukung isu tertentu demi kepuasan pribadi tetapi berdampak politis lebih luas harus  dihindari.

Menurut dia hindari pandangan akal subjektif sebelum bekerja, jangan sampai jari jemari sudah mengirim puluhan pesan yang berpotensi hoaks.

"Dengan semangat Idul Adha dan Kurban 1444 Hijriah, saya mengajak kita semua untuk berhati-hati ketika mendapatkan berita yang belum terkonfirmasi," ujar dia.

"Di tahun politik ini maka seorang yang berakal  (ulul albab) akan merenung, meneliti dan mengkaji pilihan politik dan diendapkan untuk kemudian menjadi pilihan sabar di hari pemungutan suara. Ia tidak menjadi penyebar hoaks yang dapat memecah belah bangsa," ungkapnya.

Dia menjelaskan setiap individu dapat merenungkan calon presiden yang terbaik sesuai hati nurani tanpa harus menjelekkan calon yang lain. Siapapun calon pemimpin pilihan rakyat memiliki kelebihan dan kekurangan.

"Menerima kekurangan dan kelebihan adalah bagian pengorbanan kita untuk berbangsa dan bernegara. Dengan menjaga nilai-nilai moral agama yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang diterima oleh semua lapisan masyarakat, maka akan terwujud  ukhuwah wathaniyah atau kerukunan antar warga negara," ungkapnya.

Ia mengatakan dengan mengakui kemajemukan sama halnya dengan mengakui keberadaan berbagai suku bangsa di dunia yang tengah berkumpul untuk wukuf di Arafah sehingga akan terwujud ukhuwah Islamiah dan ukhuwah wathaniyah.

"Karenanya, dengan semangat pengorbanan Nabi Ibrahim, kita melangkah maju untuk menjalan kesalehan sosial demi mencapai Indonesia yang adil dan makmur dengan lindungan dan rida Allah SWT, Aamiin," kata dia.
Baca juga: Perumda Dharma Jaya potong 90 hewan kurban pada Idul Adha Kamis
Baca juga: Guru Besar UIN Jakarta berpesan untuk menjalin tali persaudaraan umat
Baca juga: Heru imbau warga tak buang limbah kurban sembarangan

Pewarta: Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023