Beijing (ANTARA) - Para ilmuwan global menyoroti sepuluh tantangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam manufaktur kelas atas  selama 2023 dalam Konferensi Danau Yanqi kelima yang diadakan di Beijing.

Daftar tantangan itu meliputi manufaktur yang dapat dikendalikan pada skala atom, dampak manufaktur robotik terhadap paradigma manufaktur masa depan, pengendalian secara tepat geometri dan kinerja dalam manufaktur aditif berenergi tinggi, pembuatan bahan dan material baru berdasarkan elemen dan struktur yang berubah-ubah, serta realisasi keterampilan menyerupai manusia dalam operasi robotik.

Mekanisme dan dampak evolusi spatio-temporal pembawa energi dalam manufaktur medan cahaya ekstrem, manufaktur lintas skala heterogen, manufaktur bernilai tambah tinggi berdukungan performa, efisiensi dan performa tinggi dalam manufaktur laser multi skala, dan sistem robot manufaktur pada masa depan, juga disebutkan sebagai masalah yang harus dipecahkan dalam manufaktur kelas atas.

Daftar tersebut diumumkan bersama oleh Ding Han dan Luo Jianbin, dua akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) yang juga para ketua konferensi tersebut, bersama para akademisi China, Jerman, Rusia, Inggris, Spanyol, Kanada, Jepang, Singapura, dan negara-negara lain.

"Ilmu manufaktur adalah kekuatan pendorong manufaktur kelas atas, dan hanya dengan memperdalam penelitian dasarnya, manufaktur kelas atas bisa berkembang secara berkelanjutan," kata Ding.

Konferensi itu diadakan pada 25-27 Juni dengan tujuan  memfasilitasi pertukaran akademis interdisipliner dan internasional, serta memberikan dukungan ilmiah dan konsultasi strategis kepada inovasi interdisipliner dan lintas industri dalam bidang-bidang ilmiah dan teknologi utama.

Pewarta: Xinhua
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023