Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat soal transfer knowledge atau transfer ilmu pengetahuan untuk pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano.

"Kami akan kerja sama kan itu terkait tri dharma perguruan tinggi, ada pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk untuk pulau terluar kita, Pulau Enggano," kata Asisten I Pemerintah Provinsi Bengkulu Khairil Anwar di Bengkulu, Kamis.
 
Menurut dia Pulau Enggano diharapkan ke depan menjadi tujuan kuliah kerja nyata dari perguruan tinggi, tidak hanya universitas yang ada di Bengkulu tetapi juga dari daerah lain.
 
Saat ini menurut dia mahasiswa UGM berkolaborasi dengan mahasiswa Universitas Bengkulu sedang mengikuti kuliah kerja nyata di Pulau Enggano.
 
Khairil mengatakan lewat program KKN dari universitas diharapkan ada transfer knowledge dari perguruan tinggi ke masyarakat Bengkulu, termasuk masyarakat yang tinggal di Pulau Enggano.
 
"Mahasiswa UGM dan UNIB sudah berangkat ke Enggano, ini memang kami dorong karena memang salah satu pulau terluar, dan terdepan Indonesia kan juga ada di Bengkulu, ini kalau bisa menjadi salah satu sasaran mahasiswa KKN, termasuk untuk UNP nanti juga akan kami tawarkan," ucapnya.

 
Pulau Enggano merupakan salah satu wilayah provinsi berjuluk Bumi Raflesia tersebut yang letaknya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
 
Jarak Pulau Enggano ke Ibu Kota Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia tersebut, penumpang bisa menggunakan jenis transportasi laut atau udara.
 
Berlayar ke Pulau Enggano membutuhkan waktu tempuh selama 12 jam sementara menggunakan pesawat perintis membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Pesawat perintis tidak terbang setiap hari ke Pulau Enggano.
 
Jadwal penerbangannya hanya 2 kali salam seminggu. Untuk keberangkatan kapal laut maupun penerbangan perintis juga bergantung dengan kondisi cuaca.

Baca juga: Pemprov Bengkulu: KKN UGM-UNIB bangun budaya akademis pulau terluar

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023