Krisis finansial yang terjadi di negara-negara Barat saat ini merupakan suatu proses yang mempercepat berakhirnya dominasi Barat di dunia,"
Denpasar (ANTARA News) - Indonesia harus bisa mengambil peluang dalam pergeseran pusat perekonomian dunia yang bergeser dari negara-negara Barat ke Asia, kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

"Indonesia harus menjadi bangsa yang unggul yang siap menghadapi tantangan dan persaingan sengit dalam pergeseran peradaban dari Barat ke Asia," kata Hatta dalam Rakornas DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, akhir-akhir ini ada indikasi dominasi Barat mulai menurun yang disebabkan kemampuan negara-negara di Asia mengurangi ketertinggalan.

"Krisis finansial yang terjadi di negara-negara Barat saat ini merupakan suatu proses yang mempercepat berakhirnya dominasi Barat di dunia," kata Menko Perekonomian.

Terlebih, menurut dia, Indonesia pada 2035 akan mengalami double bonus demography karena masyarakat Indonesia akan didominasi oleh penduduk dengan usia produktif.

"Bangsa-bangsa Asia termasuk Indonesia akan mengalami double bonus demography yang rata-rata penduduknya termasuk usia produktif," kata Hatta.

Hal ini berbeda dengan negara-negara di Eropa yang mengalami proses penuaan (aging) sehingga pertumbuhan di beberapa negara Eropa menjadi negatif. Dia memperkirakan hanya ada 50 persen penduduk Eropa yang berusia produktif pada 2035 mendatang.

"Pada 2035 hanya 50 persen penduduk negara maju yang produktif bekerja," katanya, sehingga Indonesia harus dapat memaksimalkan posisi strategis ini.

Lebih lanjut dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015, pihaknya mengatakan Indonesia harus mampu meningkatkan daya saing untuk menghadapi integrasi perekonomian dan meningkatkan potensi pasar domestik.

Pada 2015, kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka yang berbasis produksi, karena arus barang, jasa dan investasi akan bergerak bebas.

"Dalam AEC 2015, Indonesia akan terintegrasi dengan lebih dari 500 juta jiwa, artinya harus ada manusia-manusia Indonesia yang unggul dalam menghadapi persaingan sengit ini," katanya.

(A064/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013