Beijing (ANTARA) - Usulan Indonesia dalam Forum Tingkat Tinggi ASEAN+3 terkait Tata Kelola Keimigrasian mendapatkan sambutan positif dari para delegasi negara lain, kata Atase Imigrasi KBRI Beijing Raden Fitri Saptaji.

Dalam forum yang digelar di Beijing, China, pada 26-28 Juni 2023 tersebut, Direktur Kerja Sama Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM RI Heru Tjondro mengusulkan penguatan kerja sama dengan mitra dalam dan luar negeri serta organisasi internasional.

"Kerja sama tersebut mutlak diperlukan karena tidak ada satu negara mana pun dapat bekerja sendiri dalam mengatasi persoalan dan tantangan terkait isu-isu keimigrasian," kata Fitri, Jumat.

Menurut dia, dalam pertemuan ASEAN Plus Three, Indonesia mengusulkan penguatan kerja sama pertukaran informasi dan pelatihan di bidang keimigrasian.

"Kami juga memaparkan beberapa tantangan di bidang keimigrasian," ujar Fitri yang turut mendampingi Heru Tjondro selaku ketua delegasi Indonesia di forum tersebut.

Beberapa ancaman dan tantangan itu adalah konflik di wilayah tertentu yang menyebabkan masyarakatnya berpindah ke negara lain, teroris asing, pergerakan manusia secara ilegal melalui laut, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, perdagangan organ manusia, dan kejahatan lintas-negara.

Dalam forum yang diikuti delegasi dari negara-negara anggota ASEAN ditambah China, Jepang, dan Korea Selatan tersebut, delegasi Indonesia menyampaikan beberapa kebijakan keimigrasian.

Di antara kebijakan itu adalah penerapan visa kedatangan (VoA) untuk 92 negara, bebas visa bagi sembilan negara anggota ASEAN dan Timor Leste, visa rumah kedua, dan golden visa.

"Kebijakan ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, investasi, perdagangan, dan bisnis," kata Fitri.

Para peserta forum mendukung dan menyambut positif usulan Indonesia tersebut.

Wakil Menteri Keamanan Publik sekaligus Komisioner Badan Imigrasi Nasional China Xu Ganlu menekankan pentingnya membangun pemahaman bersama terkait migrasi internasional.

"Peningkatan kapasitas personel melalui pelatihan di bidang pengaturan keimigrasian juga perlu," kata Xu menambahkan. 

Baca juga: China dorong tata kelola imigrasi regional lebih adil dan masuk akal
Baca juga: HAM ASEAN ingin ABK migran dilindungi lebih baik lagi

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2023