Shalawat Dulang adalah tradisi bershalawat kepada Nabi Muhammad  shallallahu alaihi wasallam (SAW) dengan iringan irama dari dulang atau baki dari kuningan
Tanah Datar, Sumbar (ANTARA) -
Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar)  Eka Putra menyebut kesenian tradisional shalawat Dulang merupakan warisan tradisi yang harus dilestarikan agar tidak punah dari daerah itu.
 
"Shalawat Dulang merupakan salah satu tradisi masyarakat yang harus terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya masyarakat di Minangkabau," katanya di Batusangkar, Sabtu.

Shalawat Dulang adalah tradisi bershalawat kepada Nabi Muhammad  shallallahu alaihi wasallam (SAW) dengan iringan irama dari dulang atau baki dari kuningan.
 
Ia mengatakan tradisi shalawat Dulang bisa menjadi salah satu solusi untuk memagari generasi muda dari gempuran modernisasi dan teknologi yang membuatnya jauh dari nilai adat dan budaya sendiri.
 
Kemajuan teknologi, kata da, membuat generasi muda bisa dengan mudah mengakses semua informasi dari berbagai belahan dunia. Budaya dari luar yang menurutnya lebih maju dan terkesan modren terlihat lebih baik dari budaya sendiri.
 
Padahal, katanya, nilai luhur adat dan budaya Minangkabau yang tumbuh dari pemikiran, pengalaman dan kebiasaan serta bersendikan falsafah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS,SBK) tidak kalah baik dari budaya dari luar.
 
"Kita berharap tradisi shalawat Dulang ini dapat menjadi sarana untuk mengenalkan kembali kepada generasi muda tentang budaya Minangkabau sehingga tidak tercerabut dari akar budayanya," kata dia.
 
Ia menyebutkan saat ini tradisi shalawat Dulang telah kembali tumbuh di tengah masyarakat Tanah Datar. Untuk it,  ia berharap kedepannya akan ada generasi yang terus melestarikan itu di daerah yang dikenal dengan Luhak nan Tuo yang merupakan pusat kebudayaan alam Minangkabau.
 
"Dengan ini generasi muda di Tanah Datar juga dapat mengisi waktu melakukan kegiatan yang bermanfaat dan jauh dari hal yang membawa mudarat," katanya.
 
Ia menambahkan selain mengenal dan mempertahankan nilai-nilai budaya Minangkabau, shalawat Dulang juga menjadi ajang bersilaturahmi antar masyarakat.
 
"Banyak manfaat dengan dilakukannya shalawat Dulang, selain menjadi sarana silaturahmi dan berkumpulnya masyarakat, saling berkomunikasi, juga menciptakan kontrol sosial sesama anggota masyarakat," demikian   Eka Putra.

Baca juga: Tanah Datar gelar Pagaruyung Islamic Art Festival agenda wisata Sumbar

Baca juga: Tanah Datar punya sekitar 10 ribu hafiz

Baca juga: National Geographic Channel bakal dokumentasikan keunikan Tanah Datar

Baca juga: Munajat kubro dan shalawat isi pergantian tahun

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023