Jakarta (ANTARA) - Dokter sekaligus ahli bedah dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris, Karan Rajan, telah mengungkapkan tentang cara buang air besar (BAB) yang benar bila menggunakan toilet duduk.

Dilaporkan Medicaldaily, Kamis (29/6), Rajan baru-baru ini mengunggah video di akun TikToknya, memberi saran bermanfaat untuk BAB dengan lancar dan mudah kepada jutaan pengikutnya, terutama bagi yang tidak memiliki toilet jongkok di rumah.

Untuk mendapatkan “pembuangan” terbaik, ia mengungkapkan teknik BAB yang mengharuskan menemukan sudut yang tepat, yakni seperti sedang jongkok, meski menggunakan toilet duduk.

Baca juga: Hindari makanan dan minuman ini saat sarapan agar tak langsung BAB

"Fokus pada sudut, terutama sudut antara perut dan paha, buat sudut sekecil mungkin, Anda bisa mengurangi sudut paha ini dengan mencondongkan tubuh ke depan saat melepaskan kotoran,” jelasnya.

Rajan menambahkan, orang harus menggabungkan teknik ini dengan mengangkat tumit (seperti jinjit) sehingga mereka bersandar pada bola kaki dan menempatkan lutut di atas pinggul.

Rajan menyarankan untuk menyiasatinya dengan mengistirahatkan kaki di atas handuk yang digulung untuk mencapai posisi tersebut. Menurutnya, teknik ini akan memungkinkan otot yang membungkus rektum (puborectalis) menjadi rileks.

"Itu menyebabkan rektum menjadi lurus dan memberi kotoran jalan keluar yang lebih mulus," ujar Rajan.

Adapun pada 2015, ahli mikrobiologi, Giulia Enders mengungkap bahwa orang-orang dengan toilet duduk, utamanya di Barat memiliki masalah seperti wasir dan divertikulosis, suatu kondisi yang terjadi ketika kantong di usus meradang.

Sedangkan, Enders mencatat bahwa 1,2 miliar orang di seluruh dunia yang jongkok saat buang air besar hampir tidak mengalami masalah usus. Dia menambahkan bahwa jongkok mengurangi tekanan yang dipusatkan pada pantat.

Baca juga: Solusi bagi anak yang susah buang air besar

Baca juga: Dokter ingatkan orang tua tak sembarangan beri obat pencahar pada anak

Baca juga: Ilmuwan ciptakan alat pendeteksi kelainan suara kentut


Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023