Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Andalas) terus  mewujudkan world class university (WCU) atau kampus kelas dunia yang digagas Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi salah satunya dengan mengundang 36 profesor dari perguruan tinggi top dunia.

"Universitas Andalas terus menyiapkan diri menjadi perguruan tinggi bereputasi internasional (WCU), salah satunya dengan mendatangkan profesor dari perguruan tinggi top dunia," kata Wakil Rektor IV Universitas Andalas Dr. Hefrizal Handra di Padang, Senin.

Dr Hefrizal mengatakan untuk menjawab tantangan kampus kelas dunia, perguruan tinggi tersebut bertekad untuk menyelenggarakan tridarma yang berkualitas, dan berkarakter serta bereputasi internasional.

Menurut dia, agar bisa bersaing secara global, Unand perlu melakukan perubahan yang mengikuti perkembangan seperti sistem pembelajaran sepanjang hayat, pembelajaran berbasis teknologi informasi, pembelajaran terbuka, peningkatan kualitas dan relevansi, persaingan, liberalisasi dunia pendidikan, dan aspek akuntabilitas.

Baca juga: Unand paparkan langkah menuju kampus kelas dunia

Baca juga: Unand datangkan mahasiswa asing agar masuk kampus terkemuka dunia


Apalagi, sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Unand juga diharuskan beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Tujuannya, agar memiliki kemampuan penguasaan aspek intangible seperti implementasi big data dan otomatisasi informasi.

"Artinya, diperlukan penguasaan terhadap era industri baru yaitu Revolusi Industri 4.0," jelas dia.

Senada dengan itu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Unand Dr. Eng Muhammad Makky mengemukakan kampus tersebut turut serta dalam program pengembangan WCU yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui pemanfaatan hasil pengembangan dana abadi perguruan tinggi tahun 2022.

Terkait 36 profesor yang didatangkan tersebut di antaranya Carol G Vasquez dari Boston University, Ernisa Binti Marzuki dari Universiti Malaysia Sarawak, Noorhaslina Binti Senin dari Universiti Malaysia Sarawak, dan Ivy Tan Ai Wei dari Universiti Malaysia Sarawak.

Selanjutnya, Ibrahim Salem N. Alsaedi dari Universitas Islam Madinah, Bander Saeed A. Zahrani dari Universitas Imam Mohammed Ibn Saud Alislamiyah, dan Asma Abdulmana A. Alhamadi dari Universitas Elektronik Saudi.

Berikutnya, Hasan Abdulhamid A. Bukhari
dari Universitas Ummu Alquro, Niwat Keawpradub, Wongkot Phuphumirat, Virasak Chongsuvivatwong, Wit Wichaidit, Ponlagrit Kumwichar, Chidchanok Leethanakul, dan Udom Thongudomporn yang sama-sama dari Prince Songkla University.

Baca juga: Unand terima pendanaan PKM terbanyak keenam dari Kemdikbudristek

Baca juga: Unand libatkan mahasiswa asing tanam 1.000 pohon di Sungai Batanghari

 

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023