Usulan agar para importir terdaftar selain mengimpor daging sapi, juga mengimpor bibit sapi dan sapi betina produktif, merupakan bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri secara berkesinambungan,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengusulkan kepada pemerintah agar dalam pelaksanaan impor daging sapi para importir diwajibkan juga mendatangkan anakan sapi untuk dikembangkan di dalam negeri.

"Usulan agar para importir terdaftar selain mengimpor daging sapi, juga mengimpor bibit sapi dan sapi betina produktif, merupakan bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri secara berkesinambungan. Importir harus juga peka dan memiliki rasa tanggungjawab, jangan hanya memikirkan untungnya saja," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung PT Askes, Jakarta, Selasa.

Menurut Dahlan, usulan tersebut sudah disampaikan secara resmi kepada Kementerian Pertanian.

Ia menjelaskan, selama ini para importir daging sapi sudah mengambil keuntungan yang besar dari hasil izin impor yang diperoleh.

"Para importir itu jangan hanya enaknya saja mengambil keuntungan selisih harga impor dengan harga jual daging di dalam negeri," tegasnya.

Dahlan menghitung, harga daging sapi seperti di Singapura saja sekitar Rp45.000 per kilogram, namun di Indonesia dipastikan di atas Rp90.000 per kilogram.

"Selisih harga yang sangat menguntungkan mereka (importir)," tegas Dahlan.

Mantan Dirut PT PLN ini mengakui, Kementerian BUMN sedang gencar mengembangkan peternakan sapi yang dilakukan pada lahan-lahan milik PT Perkebunan.

Ia menjelaskan, impor sapi yang mencapai sekitar 350.000 ekor per tahun sangat potensi dikembangkan di perkebunan sawit yang mayoritas milik pemerintah.

PTPN sawit diharuskan memelihara sapi, PTPN IV bisa memelihara 10.000 sapi, di PTPN lain 15.000 sapi, dan seterusnya.

Ketersediaan pakan sapi bisa terpenuhi oleh pelepah pohon sawit, yang biasanya terbuang kini sudah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan cara dihaluskan.

Dengan begitu ia mengisyaratkan BUMN melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia dan Berdikari siap untuk mengembangkan bibit sapi, termasuk untuk membiayai inseminasi pengembangan sapi di Tanah Air.
(R017/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013