Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menyerahkan roadmap (peta jalan) industri sampai 2010 dan visi industri 2030 sebagai bahan masukan kepada pemerintah untuk pengembangan dan pembangunan industri jangka menengah dan jangka panjang. "Kita menargetkan pembahasan roadmap industri 2010 dan visi 2030 sudah selesai Agustus (2006) untuk diserahkan kepada pemerintah," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Teknologi, dan Kelautan Rachmat Gobel kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menjaring masukan dari sejumlah asosiasi dan kalangan industri untuk mematangkan roadmap dan visi 2030 tersebut yang akan didiskusikan kembali sebelum diserahkan kepada pemerintah. Diakuinya, sejumlah diskusi telah dilakukan antara lain dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Gabungan Elektronik (GABEL), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), Asosiasi Industri Perikanan Indonesia (APIKI), Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), dan lain-lain. "Kita ingin memberi masukan kepada pemerintah mengenai arah pengembangan industri ke depan, sehingga pemerintah juga bisa mempertimbangkan bahwa dari setiap potential loss (potensi kerugian) akibat pemerintah memberi insentif kepada kita (dunia usaha), ada potential opportunity (potensi peluang) untuk memperoleh pendapatan negara yang lebih besar," kata Rachmat. Ia mengatakan, selama ini setiap kali Kadin bicara mengenai insentif, pemerintah selalu berargumen mengenai potensi kerugian akibat kehilangan pendapatan pajak, sehingga dunia usaha terkesan hanya merugikan pemerintah. "Seakan kami (dunia usaha) tidak memiliki nilai tambah," katanya. Oleh karena itu, Kadin akan mengawali dengan masukan mengenai roadmap 2010 dan visi pengembangan industri 2030 agar di era pasar bebas, industri di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, baik di pasar dalam negeri maupun internasional. "Kadin akan mengawal roadmap dan visi 2030 tersebut, agar tujuan meningkatkan daya saing Indonesia bisa tercapai, sehingga jumlah pengangguran juga bisa ditekan," ujarnya. Lebih jauh Rachmat mengatakan dari berbagai industri yang ada di Indonesia, pemerintah juga harus menetapkan prioritas pengembangan industri agar lebih fokus dan tercapai hasilnya secara maksimal. "Kalau kita ibaratkan negara ini sebagai perusahaan, kita harus ambil prioritas mana yang kita dahulukan, yang kita ingin dapat. Memang semua (industri) punya potensi," katanya menanggapi banyaknya jenis industri di Indonesia dan mana yang mau dikembangkan dalam jangka panjang. Ia juga mengingatkan kalangan dunia usaha agar siap menghadapi globalisasi yang sudah ada di depan mata. "Dalam menghadapi globalisasi kita harus juga merubah diri kita, cara kerja kita, cara kita fight agar bisa menang dalam persaingan," ujarnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006