Pembelajaran sepanjang hayat adalah realita, bukan sebuah narasi, maka hal tersebut menjadi penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik
Badung, Bali (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembelajaran sepanjang hayat penting untuk setiap orang karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.
 
"Pembelajaran sepanjang hayat adalah realita, bukan sebuah narasi, maka hal tersebut menjadi penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik," kata Presiden Jokowi melalui video pada penutupan agenda Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) yang diikuti di Badung, Bali, Rabu.
 
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana komposisi usia penduduk produktif menjadi berjumlah sangat besar pada 2030 mendatang.

Baca juga: Kemendikbudristek: Negara butuh sistem pendidikan khusus
 
Dia menyebutkan bonus demografi hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. "Ini bisa menjadi peluang, tapi ini juga bisa menjadi bencana jika kita tidak bisa mengelolanya," ujar Presiden Jokowi.
 
Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, pemerintah menginisiasi Program Kartu Prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi.
 
Dia menjelaskan Program Kartu Prakerja adalah solusi percepatan peningkatan keahlian, yang juga merupakan pembelajaran sepanjang hayat, karena dapat diikuti oleh siapapun tanpa ada batasan.

Baca juga: Pemerintah pastikan Program Kartu Prakerja tetap berlanjut di 2024
 
"Dalam mengelola bonus demografi, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi bersama berbagai pihak dan masyarakat," tuturnya.
 
Oleh karena itu Presiden Jokowi berpesan agar seluruh elemen masyarakat dapat meyakinkan anak-anak muda, khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa, untuk menjadi pembelajar seumur hidup.
 
Hal tersebut, sambungnya, agar terjadi percepatan, bahkan lompatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia, serta dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat, juga menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca juga: Menkeu: Pemerintah alokasikan Rp612 triliun untuk pendidikan di 2023

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023