Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para Saudagar Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) ntuk mendukung percepatan dan peningkatan produksi pertanian Indonesia.

"Peran saudagar atau pedagang besar, sangat penting dalam menyerap hasil produksi petani terutama di saat cuaca ekstrem el nino yang akan berlangsung pada Agustus mendatang," kata Syahrul saat menghadiri pertemuan Makassar International Halal Trade dan Bisnis (Mihrab) Summit dan Expo, dan Silaturahmi Bisnis Internasional (Silabis) di Makassar, Rabu.

Pada kesempatan itu, Mantan Gubernur Sulsel ini menyampaikan bahwa menjadi peringatan keras kepada semua, yakni pangan tidak boleh disepelekan tetapi harus disegerakan terutama bagi para pebisnis atau pedagang besar seperti ISMI ini.

"Pertanian itu menarik dan menjanjikan karena dalam pengetahuan saya, di saat krisis apapun bisnis yang paling bisa berjalan hanya bisnis pertanian," katanya.

Saat ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis dalam menghadapi krisis nasional maupun global. Di antaranya memetakan lahan pertanian dengan kategori merah, hijau dan kuning sebagai langkah adaptasi dan antisipasi musim kering el nino.

Pemetaan dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan maupun memantau melalui citra satelit guna mengantisipasi kerusakan pangan dan menjadi upaya agar pangan Indonesia tetap terjaga.

"Karena itu dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak termasuk dengan para Saudagar Indonesia," tambah SYL, sapaan akrab Syahrul Yasin Limpo.

Sehari sebelumnya pada pembukaan Mihrab Expo 2023, sejumlah pengusaha Indonesia hingga pengusaha dari Mesir juga melakukan teken MoU (Memorandum of Understanding) atau perjanjian kerja sama pada Makassar International Halal Trade and Bussiness (Mihrab) Summit & Expo Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di Makassar.

Pengusaha asal Indonesia tersebut tergabung dalam ISMI, termasuk kerja sama antara instansi pendidikan di Indonesia yang turut menjadi bagian ISMI dengan instansi pendidikan di luar negeri.

Ketua Panitia Muhammad Yasin Azis mengemukakan bahwa giat yang digelar sejak 4-6 Juli ini juga menjadi bagian dari persiapan menghadapi ancaman resesi yang diinfokan akan terjadi pada akhir 2023 hingga awal 2024.

Meskipun sejumlah peserta yang hadir, kata Yasin, utamanya dari luar Indonesia seperti Thailand, Malaysia dan Mesir mengaku ini tidak perlu terlalu difikirkan.

"Intinya kita mengelola usaha secara proporsional, profesional dengan kerja sama yang baik dibarengi penguatan," katanya.


Baca juga: Mentan instruksikan pemda siapkan lumbung pangan hadapi El Nino


Baca juga: Kementan utamakan pertanian organik hadapi El Nino di 2023

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023