PLN senantiasa membutuhkan praktik jurnalistik untuk membangun awarness
Denpasar (ANTARA) -
Lembaga Kantor Berita ANTARA Biro Bali memberikan pelatihan jurnalistik fotografi untuk meningkatkan fungsi kehumasan dan citra PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali di Denpasar, Bali, Kamis.
 
Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) UID Bali I Made Arya mengatakan kegiatan pelatihan jurnalistik fotografi yang diberikan oleh Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Bali Widodo S Jusuf kepada personel hubungan masyarakat dan juga bagian teknik PLN UID Bali dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dalam bekerja terutama memvisualisasikan kerja-kerja PLN di berbagai unit kerja.
 
"Kemampuan fotografi harus dimiliki oleh setiap anggota humas PLN karena PLN senantiasa membutuhkan praktik jurnalistik untuk membangun awarness dan mengutamakan citra perusahaan di mata publik melalui beragam kampanye dengan mengandalkan media massa dan media sosial," kata Arya.
 
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan kompetensi dan keterampilan dalam jurnalistik seperti menulis, mengedit, wawancara termasuk fotografi. Dengan demikian, melalui foto dengan visualisasi yang informatif dan persuasif diharapkan pesan-pesan yang disampaikan perusahaan dapat tersampaikan dengan tepat melalui media tulisan dan foto.
 
Arya mengatakan PLN sebagai sebuah perusahaan yang menyediakan layanan kelistrikan bagi pelanggan juga perlu menyampaikan baik internal maupun eksternal masyarakat terkait informasi. Kadangkala dalam menyampaikan informasi, dokumentasi atau foto itu sangat mempengaruhi apa yang ingin disampaikan.

Baca juga: ANTARA latih humas KAI kelola citra lewat produk jurnalistik
Baca juga: Kabid Humas Polda se-Indonesia dilatih komunikasi menangani krisis
 
Menurut Arya pelatihan jurnalistik penting dan mendesak mengingat kemampuan dasar dari setiap tenaga di bagian kehumasan rata-rata dihuni oleh orang-orang teknik. Dalam workshop kali ini, personel bagian teknik juga dilibatkan agar mendapatkan wawasan dalam fotografi.
 
"Kami juga hadirkan 50 persen orang bagian teknik karena kadangkala bagian komunikasi tidak selalu mengikuti orang teknik di lapangan. Orang teknik ini juga harus dibekali dengan pelatihan agar ketika informasi tersampaikan kepada masyarakat juga dengan fotografi yang bagus di samping kinerja di lapangan yang baik tentunya," kata Arya.
 
Arya menargetkan para peserta bisa mendapatkan pengetahuan fotografi yang minimal sama dengan tujuan bisa menghasilkan foto yang menarik, angel/sudut pandang tertentu, juga menghasilkan objek dan subjek foto yang baik.
 
Dia berharap melalui pelatihan jurnalistik fotografi tersebut, para personel semakin kompeten dalam hal foto dan menulis sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat berkualitas dan tepat pada waktunya.
 
Arya sendiri memilih ANTARA sebagai narasumber karena menurutnya foto-foto yang dihasilkan oleh LKBN ANTARA bermutu dan layak untuk dijadikan acuan dalam dunia fotografi jurnalistik di Indonesia.
 
"ANTARA itu terkenal dengan fotografinya. Beberapa kali saya menyaksikan pameran foto ANTARA memang setiap foto itu selalu bercerita tentang satu hal. Orang yang awam soal fotografi juga pasti langsung paham orang ngambil foto itu memang sangat kuat," kata Arya.

Baca juga: Redaktur Karkhas ANTARA paparkan tantangan AI di Ponpes Nurul Jadid
Baca juga: ANTARA gelar pelatihan Cegah Informasi Hoaks bagi jurnalis di Batam
 
Sementara itu, Kepala Perum LKBN ANTARA biro Bali Widodo S Jusuf yang hadir sebagai pemateri dalam workshop tersebut memaparkan materi tentang dasar-dasar fotografi dan fotografi jurnalistik. Widodo memulai presentasinya dengan sebuah pernyataan tunggal bahwa fotografi itu 'menangkap cahaya'.
 
Dalam dunia yang semakin modern dengan alih teknologi yang pesat, setiap orang bisa menjadi fotografer dengan bermodalkan kamera yang dimilikinya entah melalui handphone atau kamera khusus.
 
Widodo mengatakan munculnya sebuah gambar dapat memancing perhatian, persepsi dan memiliki banyak makna seperti sebuah ungkapan klasik yang berbunyi a picture tells a thausand words.
 

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023