“Dari sisi jumlah pelanggan, tahun ini kita coba achieve kurang lebih 15 pelanggan baru karena kita sudah punya basis yang cukup banyak, kita ingin paling tidak setengah bisa tercapai,” katanya di sela Temenos Cloud Forum 2023 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis.
Menurutnya target itu akan dapat dicapai karena Indonesia telah mengalami peningkatan dramatis dalam adopsi perbankan digital.
Berdasarkan survei McKinsey's Personal Financial Services 2021, sekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Apalagi layanan digital perbankan digital di Indonesia juga semakin luas dengan perbankan juga mesti melayani nasabah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan digitalisasi.
“Jadi kemungkinan besar digital platform Indonesia akan mulai memberikan layanan bagi UMKM baik digital bank maupun non digital bank atau bank yang masih konvensional. Usaha mikro ini termasuk nasabah ritel yang juga pengusaha,” katanya.
Saat ini Temenos yang menyediakan solusi digital bagi perbankan, telah melayani 3 ribu perbankan di seluruh dunia yang menyediakan layanan ritel, korporasi, manajemen kekayaan, dan menyediakan pembiayaan mikro.
Dengan software yang disediakan oleh Temenos, perbankan yang menjadi pelanggan dapat melayani transaksi nasabah dengan nilai rata-rata hingga 2,1 miliar dolar AS per hari.
“Sampai saat ini, kami juga sudah memiliki pelanggan yang murni bank digital sejumlah 71 bank,” katanya.
Adapun pelanggan Temenos tersebar di Amerika bagian utara, Eropa, Indochina, dan Asia Pasifik dengan pangsa pasar Asia Pasifik menyumbang 10 hingga 25 persen.
Baca juga: Temenos: Cloud Banking akan mengerek pertumbuhan bank Indonesia
Baca juga: BRImo Makin Lengkap, Pengguna BRImo Bertambah 1 Juta User per Bulan
Baca juga: Pengamat: Kecerdasan buatan bakal turunkan jumlah cabang perbankan
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
