Pelibatan 'woman peacekeeper' sesuai dengan kompetensinya, misalnya melaksanakan sosialisasi hingga isu yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak perempuan dan anak, komunikasi menjadi lebih mudah dipahami
Yogyakarta (ANTARA) - Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI menilai bahwa keberadaan perempuan TNI sebagai personel penjaga perdamaian berperan penting mengatasi masalah-masalah terkait kekerasan berbasis gender di daerah konflik.

Komandan PMPP TNI Laksda TNI Retiono Kunto dalam konferensi ASEAN Women Peace and Security (WPS) Summit di Yogyakarta, Kamis menyampaikan keberadaan perempuan TNI sebagai personel penjaga perdamaian memberikan akses dan kesempatan berinteraksi yang besar kepada masyarakat, terutama terhadap perempuan dan anak-anak yang berada di daerah operasi.

"Pelibatan 'woman peacekeeper' sesuai dengan kompetensinya, misalnya melaksanakan sosialisasi hingga isu yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak perempuan dan anak, komunikasi menjadi lebih mudah dipahami," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, TNI akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah personel perempuan penjaga perdamaian.

"Sekarang ini ada 64 'woman peacekeeper', kita komitmen meningkatkan untuk terlibat dalam operasi perdamaian dunia," kata Retiono Kunto dalam konferensi bertema "High Level Dialogue to Advance the Implementation of the Regional Action Plan on Women, Peace and Security" itu.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata khususnya dalam upaya pencegahan konflik karena perempuan memiliki kepekaan khusus untuk membangun rekonsiliasi.

"Perempuan adalah aktivis perdamaian yang kuat dan negosiator yang mumpuni. Kepekaan alami perempuan membangun rasa saling menghormati dan inklusivitas di antara berbagai kelompok," katanya.

Ia mengharapkan melalui konferensi ini dapat mendorong partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam perdamaian dan keamanan.

"Saya sangat berharap bahwa kita semua yang hadir juga dapat memperkuat komitmen dan tindakan kolaboratif kita untuk sepenuhnya memajukan agenda perempuan, perdamaian, dan keamanan," demikian I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023