Temuan ini merupakan kali kedua bagi PHM setelah sebelumnya berhasil menemukan minyak dan gas pada sumur eksplorasi Manpatu-1X di awal 2022
Balikpapan (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) optimistis adanya potensi minyak dan gas di Lapangan South Mahakam menyusul temuan gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Wilayah Kerja (WK) Mahakam..

”Temuan itu adalah play opener (pintu masuk) cadangan-cadangan hidrokarbon berikutnya,” kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) John Anis di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis.

Temuan ini merupakan kali kedua bagi PHM setelah sebelumnya berhasil menemukan minyak dan gas pada sumur eksplorasi Manpatu-1X di awal 2022.

John Anis yang juga pernah menjadi bagian dari manajemen PHM, menambahkan para insinyur di PHM saat ini tengah menghitung potensi yang ada di perut bumi di sumur Adiwarna-1x tersebut.

Lapangan South Mahakam berada di Selat Makassar di lepas pantai Balikpapan. Temuan pertama PHM, atau saat itu masih Total Indonesie, adalah ladang gas Jempang-Metulang, persis 60 menit dengan sea truck boat dari muara Teluk Balikpapan ke timur.

Saat ini gas dari Jempang-Metulang dialirkan menggunakan pipa bawah laut menuju fasilitas pengolahan gas di Senipah, Samboja, 50 kilometer utara Balikpapan.

Meski demikian, yang sangat berpengalaman mengeksplorasi perairan di depan Kota Minyak ini adalah Unocal, perusahaan migas asal Amerika Serikat, yang kemudian diakuisisi Chevron, perusahaan migas asal Amerika Serikat lainnya.

Chevron diantaranya mewarisi pengelolaan sumur-sumur di Lapangan Sepinggan.

“Keberhasilan kedua sumur eksplorasi ini menjadi pendorong semangat kami untuk terus melakukan pengeboran sumur-sumur migas yang penting bagi keberlangsungan produksi lapangan-lapangan di WK Mahakam,” kata Pjs General Manager PHM, Ferico Afrinas.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia John Anis. ANTARA/ Novi Abdi
John Anis juga menambahkan penemuan gas dari sumur eksplorasi Adiwarna-1x ini merupakan salah satu pencapaian strategi perusahaan.

Terutama dalam meningkatkan cadangan dan mempertahankan produksi migas melalui kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengembangan (eksploitasi).

"Kita memang perlu berupa kegiatan eksplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru dengan konsep baru serta mengoptimalkan yang sudah,” kata John Anis. 

PHI memproduksi ratusan juta standar kaki kubik gas per hari, sehingga mengokohkan sebagai sepuluh besar produsen gas di Indonesia. Produksi gas PHI bahkan pernah mencapai hampir satu miliar  standar kaki kubik gas per hari pada 2018.
Baca juga: PHM lampaui target produksi di Lapangan Bekapai MF 8.5
Baca juga: Pertamina teken kontrak kerja sama WK Peri Mahakam dan East Natuna
Baca juga: Pertamina kembangkan Wasteco ubah sampah jadi EBT bagi masyarakat

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023