"Kadin merencanakan produksi massal mulai tahun ini, tapi produksi awal mungkin 50.000 unit dulu," katanya dalam kuliah umum di Graha ITS Surabaya, Jumat.
Di hadapan ribuan mahasiswa ITS yang memadati gedung berkapasitas 3.000-an itu, ia menegaskan bahwa pihaknya mendukung gagasan Kadin dengan membeli sejumlah tablet untuk diberikan kepada mahasiswa.
"Kami akan berikan beberapa kepada mahasiswa secara gratis. Selain itu, kami juga akan membantu Kadin dengan mencarikan pasar ke negara lain," katanya.
Menurut dia, masyarakat dapat memanfaatkan tablet buatan Indonesia yang relatif murah itu untuk berbagai kepentingan, di antaranya e-health, e-learning, e-governmet, dan e-commerce.
"Dengan merancang aplikasi yang sesuai kebutuhan orang Indonesia, maka kita akan dapat merebut pasar IT, sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat, sebab IT berperan 11 persen lebih dalam perekonomian," katanya.
Dalam sesi dialog, politisi PKS itu sempat ditanya upaya pemerintah dalam menangkal dampak negatif IT, seperti halnya "toko online" yang dimanfaatkan untuk menjual bayi, masjid, dan sebagainya.
"Kami sudah menyiapkan UU ITE untuk mencegahnya, tapi kami tidak bisa bekerja sendirian, karena itu kami berharap masyarakat untuk melapor kepada kami lewat laman www.aduankonten.co.id," katanya.
Ia menjelaskan UU ITE sudah mengatur enam dampak negatif IT yakni kekerasan, pornografi, ancaman/teror, penghinaan bernuansa SARA, judi online, dan pencemaran nama baik.
"Tapi, kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan masyarakat dalam bentuk laporan, karena kami tidak mungkin memelototi internet terus menerus. Saat ini, kami menerima satu juta laporan," katanya.
Menyikapi laporan masyarakat itu, ia menempuh dua langkah yakni melakukan blokir untuk jaringan internet dari luar negeri dan meminta bantuan polisi menindak secara hukum untuk jaringan internet dari dalam negeri.
"Jadi, laporkan saja. Tapi, bagi mahasiswa, tentu internet sebaiknya dimanfaatkan untuk menciptakan software, animasi, dan peluang bisnis lainnya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan empat PTN yakni ITS, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar.
Penandatangan MoU ini terkait kerja sama pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang komunikasi dan informasi. Beberapa kerja sama yang dilakukan meliputi pertukaran tenaga ahli, pendidikan dan pelatihan, serta pertukaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
MoU yang berlaku selama tiga tahun itu ditandatangani Rektor ITS, Pembantu Rektor IV UNS Dr Widodo Muktiyo SE M Kom, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dan Wakil Rektor I Unhas Prof Dr Eng Dadang Ahmad Suriamiharja MEng.
(*)
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Sama sekali tidak bisa diakses. Tolong MenkoInfo, anak buahnya ditegur, kerja yang becus !! Mosok alamat udah diumumin sama menterinya, ternyata belum bisa diakses sama sekali !! Memalukan !!