seluruh penjaga pintu air siaga
Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan kepada seluruh jajarannya mewaspadai dampak dari curah hujan tinggi yang mengguyur di wilayah itu sejak beberapa hari terakhir.

"Seluruh OPD terutama dinas terkait untuk waspada dampak curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Lakukan langkah-langkah antisipasi," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

Seperti di Daerah Aliran Sungai (DAS) Badeng, katanya, curah hujan tinggi yang mengguyur sejak Kamis (6/7) malam membuat debit air meningkat, dan bahkan debit air di Sungai Badeng mencapai 360 m3 per detik.

Menurut Ipuk, pada Jumat pagi air sempat meluap ke jalan akibat ada penyumbatan karena bongkahan kayu dan material lainnya di jembatan Alas Malang. Material tersebut berasal dari longsor di Gunung Raung yang terbawa aliran sungai.

"Memang sempat terjadi luapan air karena ada penyumbatan di bawah jembatan. Tapi petugas telah siaga, alhamdulillah sudah normal kembali setelah yang menyumbat cepat dibersihkan menggunakan alat berat," ujarnya.

Baca juga: Banyuwangi pacu Program Sekardadu guna rawat kebersihan sungai
Baca juga: Pemkab Banyuwangi gencar konservasi untuk penanganan banjir


Saat ini, lanjut ia, Dinas PU Pengairan mengerahkan dua alat berat eksavator untuk mengangkat bongkahan kayu dan material lainnya dari bawah jembatan.

"Petugas dari Dinas Pengairan dan seluruh penjaga pintu air siaga di sepanjang aliran sungai, khususnya Sungai Badeng," kata Bupati Ipuk.

Selain itu, Ipuk juga meminta masyarakat yang berada di sepanjang kawasan aliran sungai untuk waspada, dan masyarakat diminta agar masyarakat menjauh dari sungai karena debit air sungai meningkat.

"Jauhi sungai karena hujan masih terus turun. Semoga Allah melindungi kita semua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menyatakan bahwa pemerintah daerah akan berkoordinasi kembali dengan Pemprov Jatim untuk melakukan rekonstruksi jembatan.

Menurut dia, jembatan Alasmalang yang merupakan wewenang wilayah Pemprov Jatim konstruksinya sudah waktunya dibongkar, karena sering terjadi penyumbatan.

"Konstruksi jembatan sudah waktunya diganti, karena ada pilar penyangga tengah yang besar yang berpotensi menimbulkan penyumbatan. Kami sudah mengirimkan surat permohonan pada Pemprov Jatim untuk dilakukan renovasi. Nanti kami akan koordinasi lagi dengan pemprov," katanya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi fokus penataan daerah hulu untuk penanganan banjir
Baca juga: BMKG: Sebagian wilayah Jatim potensi terjadi cuaca ekstrem

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023