Jakarta (ANTARA) -
Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara Malam Sastra dan memberikan penghargaan kepada komunitas sastra yang selama ini telah memberikan sumbangsih pada pelestarian Bahasa Indonesia.

"Tahun ini ada inisiatif baru Badan Bahasa berupa penyerahan bantuan pemerintah untuk komunitas sastra, ini adalah bukti bahwa kami memberikan perhatian yang cukup baik kepada komunitas sastra yang ada di negeri ini," kata Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek E. Aminudin Aziz di kantor Badan Bahasa, Jakarta Timur, Sabtu.

Acara ini juga diselenggarakan untuk mengapresiasi para penyair dan sastrawan yang telah berkarya untuk Indonesia, sekaligus memperingati Hari Sastra Nasional yang jatuh setiap 3 Juli.
 
Aminudin mengatakan Malam Sastra juga diselenggarakan untuk mengapresiasi bibit-bibit maestro sastra yang ada di daerah, termasuk salah satunya siswa-siswi dari SMA Negeri 7 Manado, Sulawesi Utara yang datang khusus untuk menampilkan musikalisasi puisi pada malam ini.

Baca juga: Kemendikbudristek: Tiga program kebahasaan jadi prioritas

Baca juga: Kemendikbudristek diseminasi program prioritas bahasa dan sastra
 
"Ini adalah kali kedua Badan Bahasa bekerja sama dengan majalah Horizon untuk memperingati Hari Sastra Nasional. Tahun ini spesial karena kita juga memperkuat kerja sama dan memberi penghargaan kepada komunitas-komunitas yang selama ini masih aktif di bawah Badan Bahasa," ujar dia.
 
Aminudin melaporkan, ada 1.018 pelamar untuk pemberian bantuan sastra ini, dan setelah diseleksi, ada 53 komunitas yang berhasil mendapatkan bantuan dengan tiga kategori, yakni fasilitasi program kesastraan, penghargaan untuk komunitas sastra dan penghargaan untuk perorangan.
 
Acara malam sastra juga diramaikan oleh para maestro sastra di Indonesia yang membacakan puisi, cerpen, dan karya-karyanya secara langsung yakni Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bahri, dan Putu Wijaya.
 
Taufiq Ismail membuka acara dengan membacakan empat puisi karangannya yakni Perang Ini Harus Kita Menangkan, Celupkan Jarimu ke Air Lautan, Palestina, Bagaimana Aku Bisa Melupakanmu, dan Kita Merindukan Anak-Anak Indonesia.*

Baca juga: Kemendikbud: Bahasa hingga budaya Indonesia dipromosikan di Australia

Baca juga: Kemendikbudristek akan selenggarakan Kongres Bahasa Indonesia 2023

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023