Kerja sama ini meliputi penyelenggaraan konferensi, seminar, lokakarya, khususnya tentang peran inovasi, startup
Batang (ANTARA) - Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, melakukan penandatanganan kesepahaman bersama (memorandum of understanding) dengan Chungbuk Technopark, Korea Selatan, untuk mendukung program bisnis UMKM dan fokus pengembangan industri.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan di Batang, Minggu, mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara KITB dengan Chungbuk Technopark, Korea Selatan atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan.

"Kerja sama ini meliputi penyelenggaraan konferensi, seminar, lokakarya, khususnya tentang peran inovasi, startup (perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi), dan kewirausahaan," katanya.

Pada keterangan tertulis tersebut, Ngurah Wirawan mengatakan bahwa kerja sama ini juga bertujuan melakukan kolaborasi dalam internasionalisasi program masing-masing pihak.

Gubernur Provinsi Chungheongbuk-do, Korea Selatan Kim Young Hwan mengatakan bahwa klaster Technopark nantinya akan berinvestasi untuk motor ataupun baterai.

Pemerintahan Chungheongbuk-do, kata dia, akan membantu dan memulai investasinya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Menurut dia, kerja sama ini akan saling menguntungkan kedua pihak karena Chungheongbuk-do merupakan provinsi yang tidak memiliki laut dan berada di tengah Korea selatan sedang Jawa Tengah memiliki laut besar dan sumber alam yang melimpah.

"Oleh karena itu, Provinsi Chungcheongbuk-do sangat tertarik dan segera memulai investasinya di KITB dan mengharapkan adanya sinergi yang lebih besar," katanya.

Chungbuk Technopark merupakan mitra Non-Governmental Organization (NGO) yang turut mendukung program bisnis UMKM dan fokus untuk pengembangan industri Chungbuk dengan melakukan kerja sama dan kolaborasi antarindustri.

Mereka fokus pada peningkatan industri informasi dan teknologi, kesehatan, suku cadang mesin transportasi, industri energi baru, serta barang konsumen premium yang sesuai rencana KITB dalam memilih tenant yang bergerak di dalam industri pionir dan berteknologi tinggi.

Sementara itu, KITB merupakan kawasan industri yang didukung penuh oleh pemerintah dengan lahan seluas 4.300 Ha. KITB saat ini fokus mengembangkan klaster 1 seluas 3.100 hektare dan fase 1 seluas 450 hektare di dalamnya yang siap beroperasi pada 2024.


Baca juga: Perusahaan AS investasi 500 juta dolar bangun industri panel surya
Baca juga: Kemenperin sebut kawasan khusus untuk industri tingkatkan produksi
Baca juga: Kemenperin catat 61,76 persen kawasan industri masih terpusat di Jawa


 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023