Jakarta (ANTARA) - Diabetes adalah penyakit berbahaya yang bisa timbul ketika menjalani gaya hidup dan pola makan tidak sehat mulai dari mengonsumsi makanan siap saji dan makanan manis berlebihan hingga sering mengalami stres.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Vineeta Taneja dan dr Tushar Tayal, menyebutkan enam kebiasaan tidak sehat yang dapat menimbulkan risiko penyakit diabetes, seperti disiarkan Hindustan Times pada Minggu waktu setempat.

Pola makan tidak sehat
Mengonsumsi makanan yang berbahan tepung putih, junk food, karbohidrat olahan, minuman berkarbonasi, dan makanan olahan kaya gula dapat secara signifikan meningkatkan risiko diabetes.

Makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko terkuat untuk diabetes. Obesitas menyebabkan kelebihan lemak tubuh terutama di sekitar perut yang meningkatkan resistensi insulin dan kadar gula darah.

Baca juga: Waspadai enam penyebab risiko serangan jantung di usia muda

Baca juga: 5 makanan dengan indeks glikemik rendah untuk kontrol gula darah

Kurangnya aktivitas fisik
Mayoritas pekerja, terutama yang bekerja di kantor, memiliki waktu kerja yang tidak menentu dan mengharuskan mereka duduk berjam-jam. Gaya hidup minim aktivitas fisik ditambah dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang tidur dan stres yang tinggi dapat meningkatkan tingkat hormon stres kortisol dan vasopresin dalam tubuh.

Semua faktor tersebut adalah penyebab dari diabetes. Olahraga sederhana secara teratur dalam bentuk apa pun seperti berjalan, berlari, yoga, aerobik setidaknya lima hari seminggu akan membantu membakar kalori dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Mengonsumsi karbohidrat rafinasi
Makanan seperti tepung maida dan gula rafinasi adalah salah satu penyebab dari obesitas dan diabetes. Karena gula rafinasi dan maida sudah dicerna dalam bentuk karbohidrat, kandungannya bisa cepat diserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan lonjakan gula, yang mendorong peningkatan jumlah insulin yang tinggi.

Sebagai perbandingan, karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan sehingga kadar gula dalam darah juga naik perlahan dan sekresi insulin berlangsung lebih fisiologis.

Merokok
Merokok baik dalam bentuk rokok tembakau atau rokok elektrik merugikan bagi kesehatan seseorang karena asapnya mengandung bahan kimia berbahaya dan karsinogen yang mempengaruhi setiap organ tubuh dan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Selain penyebab penyakit paru-paru dan kanker, rokok juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan mengganggu produksi dan pemanfaatan insulin dalam tubuh.

Stres
Jika menjalani gaya hidup dengan tingkat stres tinggi dan tidak menemukan cara untuk menangani stres Anda dengan baik, bisa mempengaruhi kadar gula darah yang menjadi pemicu diabetes.

Membuat perubahan positif pada kebiasaan gaya hidup dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes. Orang dengan riwayat keluarga diabetes perlu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sejak usia 45 tahun.

Mengonsumsi minuman beralkohol
Hati adalah organ detoksifikasi dan penstabil gula tubuh. Kelebihan kadar alkohol dalam tubuh dapat merusak hati yang memicu ketidakseimbangan gula dalam tubuh. Selain itu, alkohol pada dasarnya adalah kalori kosong tanpa manfaat gizi sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Baca juga: Kemenkes: Kasus obesitas di Indonesia melonjak dalam 10 tahun terakhir

Baca juga: Dokter sebut risiko komplikasi diabetes di Asia lebih besar dari Eropa

Baca juga: Wakil Ketua MPR: Perlu "political will" atasi kasus diabetes anak

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023