“Kita harus memiliki pemahaman yang sangat jelas tentang siapa pelanggan kami, apa masalah mereka dan apa kebutuhan mereka. Pelanggan yang memiliki kejelasan mengenai model bisnis, akan memiliki keunggulan ketika menerapkan teknologi. Sebagian besar perusahaan tidak memulai dari sini. Jadi, begitu mereka memilikinya, kemudian baru mempertimbangkan untuk merekrut tim yang tepat agar bisa menerapkan teknologinya,” tutur Rajesh.
Menurutnya, teknologi hanya mengubah model operasional, dan bukan model bisnis.
“Jadi jika kita tahu kejelasan tentang apa model bisnisnya, kita dapat memecahnya menjadi blok-blok fungsional, bagaimana blok-blok itu berhubungan satu sama lain, maka kita dapat melihatnya sebagai cetak biru dan melihat blok mana yang bisa menggunakan teknologi.”
Rajesh mengatakan ManageEngine selalu berpikir panjang dan fokus kepada kualitas produknya dengan harga yang terjangkau sesuai kebutuhan dan tuntutan pelanggan.
“Jadi ketika pelanggan kami tahu apa yang perlu mereka lakukan kami memberi mereka semua blok fungsional. Jadi ini adalah fleksibilitas yang kami tawarkan sebagai pengelolaan. Pelanggan tidak perlu memulai dengan satu perangkat lunak monolitik besar, mereka dapat memulai dari yang kecil dengan satu modul terlebih dahulu.”
Seiring dengan pertumbuhan bisnis mereka yang semakin matang, pengelolaan terhadap keamanan siber pun juga meningkat.
“Jadi ketika Anda masih perusahaan kecil, Anda masih dapat mengelola dengan keamanan yang lebih sedikit karena potensi diserangnya lebih kecil. Saya tidak mengatakan Anda tidak membutuhkan keamanan apa pun, tetapi Anda tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak yang dilakukan perusahaan besar (jika masih skala kecil).”
Terkait keamanan siber, Ramprakash Ramamoorthy, Director of AI Research di Zoho Corporation, saat ini kemungkinan ada malware yang diunduh ke dalam suatu sistem. Cara kerjanya, malware tersebut hanya diam selama dua bukan pertama tanpa melakukan aktifitas apapun sampai pengguna mempercayainya. Lalu tiba-tiba mulai aktif dengan mengirimkan informasi ke domain pihak ketiga secara acak.
“Jadi otorisasi dan otentikasi entitas yang berkelanjutan diperlukan. Dan dari perspektif pengguna, Anda juga memiliki otentikasi faktor kedua. Tetapi dapatkah Anda melihat tiba-tiba Anda melakukan hal-hal yang tidak seharusnya Anda lakukan, atau yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya? Sekarang, tiba-tiba, Anda menyentuh server yang sensitif, Anda masuk ke dalamnya? Maksud saya, Anda memiliki semua kredensial, tetapi itu bukan perilaku Anda,” ungkap Ramprakash.
Dengan AI, katanya, dapat membantu perusahaan memberikan analisis dan aspek keamanan yang baik.
"ManageEngine memiliki solusi AI yang apat menyederhanakan dan membantu Anda memberikan analisis yang baik dari aspek keamanan. Kami berbicara tentang tidak ada identifikasi malware ransomware otentikasi berkelanjutan, ini adalah kasus penggunaan dan semua ini digabungkan pada sudut penyampaian layanan," katanya.
ManageEngine juga memiliki kisah sukses dalam mengimplementasikan AI. Ramprakash menceritakan pemadaman listrik membuat stres setiap orang karena mereka tidak bisa melakukan apapun hingga listriknya menyala.
“Jika Anda dapat memperkirakan waktu pemadaman berlangsung hingga menyala, maka Anda memiliki indikator awal bahwa pemadaman akan terjadi dan Anda dapat menjalankan simulasi pada infrastruktur TI Anda.”
Event UserConf 2023 sendiri mencakup berbagai topik, yang meliputi Transformasi Digital, Keamanan Siber dan Perlindungan Data, Manajemen Layanan IT dan sebagainya. Acara ini juga menghadirkan sedangkaian sesi workshop tematik seperti Unified Service Management, Unified Endpoint Management and Security, Identify and Access Management dan IT.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023
