Saya juga bingung lelang kapan selesainya?
Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mempertanyakan lambannya proses lelang untuk pembangunan turap Kali Baru di kawasan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Bilangnya (Dinas SDA) selalu lagi lelang, lagi lelang. Saya juga bingung lelang kapan selesainya?," kata Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar saat ditanya soal progres pembangunan turap Kali Baru, di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Senin.

Tak hanya itu, lanjut dia, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta juga harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sebelum proyek pembangunan turap Kali Baru dilakukan.

"Wali Kota siap saja (untuk pembangunan turap). Mau besok siap saja," kata Anwar menegaskan.

Dia meminta wartawan untuk menanyakan pembangunan turap Kali Baru yang rencananya dilakukan pada Juli ini agar pembangunan turap cepat terealisasikan.

Baca juga: Anggaran pembangunan turap Kali Baru diperkirakan lebih Rp15 miliar

"Saya sudah sampaikan berkali-kali melalui media tolong wawancara kepala dinasnya (Dinas SDA) biar cepat dan cepat terealisasi. Kalau perlu ditertibkan, ya ditertibkan (bangunan yang di bantaran kali)," ujarnya.
 
Pengerjaan turap di Kali Baru di kawasan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur, belum bisa dilakukan lantaran masih dalam proses lelang di Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta.

"Pembangunan turap Kali Baru akan dilakukan, namun saat ini masih proses lelang di BPPBJ DKI Jakarta," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Wawan Kurniawan ketika dikonfirmasi di Kantor Sudin SDA Jaktim, Cakung, Rabu (5/7).

Menurut dia, Dinas SDA DKI Jakarta yang menangani perencanaan pembangunan turap tersebut.

Rencananya pembangunan turap baru akan dilakukan sepanjang 800 meter bagian sisi kiri (permukiman) 400 meter dan sisi kanan (Jalan Raya Bogor) 400 meter mulai dari jembatan Jalan H Jabah hingga jembatan Jalan Inpres (Bulak Rantai).

Baca juga: Pembangunan turap Kali Baru masih proses lelang di BPPBJ DKI
 
"Namun, saya dapat info dari Dinas SDA pembangunan turap pada sisi permukiman warga akan lebih panjang. Mungkin dilihat dari kondisi kebocoran-kebocoran yang terjadi di permukiman warga," ujarnya.
 
Wawan menjelaskan, lamanya proses lelang dalam rencana pembangunan turap di Kali Baru, Kramat Jati, Jakarta Timur, lantaran Dinas SDA DKI Jakarta ingin mencari perusahaan yang berkompeten dalam pembangunan tanggul atau turap kali sehingga dalam proses pembangunannya tidak asal-asalan.

"Saya yakin Dinas SDA akan carikan perusahaan yang berkompeten untuk pembuatan turap atau perusahaan yang memahami pembangunan bendungan atau waduk. Dinas SDA tidak ingin pembangunan turap dilakukan asal-asalan, asal jadi dan tidak bertahan lama," kata Wawan.

Wawan berharap pembangunan turap itu bisa rampung pada akhir 2023 untuk mengantisipasi kembali terjadinya luapan air mengingat sebentar lagi memasuki musim hujan.

"Dinas sudah info dan masih proses, tapi yang jelas akan dilaksanakan dan diharap sebelum akhir tahun sudah terlaksana dan terbangun karena hindari banjir juga jelang musim hujan," katanya.

Baca juga: Warga di Kali Baru minta DKI segera bangun turap baru

Selain itu, terkait teknis perbaikan kelak, dipastikan turap akan dibuat lebih meninggi dari ukuran sebelumnya sehingga tidak terjadi luapan air Kali Baru ke jalan dan permukiman warga.

"Teknis mungkin ada peninggian, pasti, saya belum lihat secara detailnya teknis dari dinas, tapi ada peninggian, antisipasi luapan juga dari kemarin," kata Wawan.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023