Pemerintah memastikan bahwa kebutuhan dasar pengungsi dipenuhi dengan baik ...
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dengan intensitas tinggi pada 7 Juli 2023, menyebabkan debit air di beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di puncak Gunung Semeru sangat tinggi sehingga mengakibatkan banjir bandang lahar dingin dan longsor di kabupaten ini.

Bahkan pengamatan kegempaan di Pos Pantau Gunung Semeru mencatat getaran banjir terekam seismograf sebanyak empat kali selama 5 sampai 6 jam dengan amplitudo 28-40 mm akibat hujan dengan intensitas tinggi di kawasan puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari atas permukaan laut (mdpl).

Derasnya aliran banjir bandang lahar dingin juga membawa material berupa kayu dan lumpur sehingga mengakibatkan sejumlah jembatan yang menghubungkan antar-desa hingga antar-kabupaten rusak parah. Bahkan material tersebut masuk ke area rumah warga, sekolah, hingga tempat ibadah yang berada di sekitar DAS Semeru.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengungkapkan bahwa lima jembatan yang mengalami kerusakan berat akibat banjir lahar dingin Semeru yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, jembatan gantung Kaliregoyo yang menghubungkan Desa Jugosari dengan sejumlah dusun di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kemudian jembatan Glidik 2 penghubung antar-Kabupaten Lumajang dengan Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo; jembatan limpas penghubung Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro dengan Desa Nguter di Kecamatan Pasirian; dan Jembatan Kalibiru yang menghubungkan Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo.

Terputusnya akses jembatan yang menghubungkan antardesa dan kecamatan di Lumajang tersebut mengakibatkan sejumlah dusun terisolasi karena akses satu-satunya warga untuk mobilitas tidak bisa digunakan lagi.

Berdasarkan data BPBD Lumajang tercatat bahwa sebanyak 38 keluarga di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh dan 137 keluarga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari terisolasi karena akses jembatan satu-satunya warga untuk mobilitas hancur diterjang banjir bandang lahar dingin Semeru.

Atas kondisi tersebut, Bupati Lumajang yang akrab disapa Cak Thoriq itu akhirnya menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak 7 Juli 2023 dengan menunjuk Sekda Lumajang sebagai Ketua Satgas Darurat Bencana dengan memprioritaskan penyelamatan warga yang masih berada di zona merah dan sekitar DAS Semeru dari potensi banjir lahar dingin susulan.

Masyarakat yang masih berada di tepi sungai yang dilewati aliran lahar dingin harus segera dievakuasi ke sejumlah posko pengungsian untuk menghindari terjadinya korban jiwa dalam bencana itu.

Gerak cepat Pemerintah Kabupaten Lumajang patut diapresiasi dengan mengevakuasi ribuan warga ke 18 titik posko pengungsian yang tersebar di beberapa desa di wilayah setempat sehingga penanganan darurat sudah dilakukan dengan baik dan benar untuk meminimalisasi dampak korban jiwa.

Beberapa posko pengungsian berada di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Data terakhir per 11 Juli 2023 tercatat jumlah pengungsi sebanyak 1.294 jiwa yang terdiri atas anak-anak, balita, orang dewasa, dan lansia yang tersebar di 18 titik posko pengungsian di 11 desa.

Pemerintah memastikan bahwa kebutuhan dasar pengungsi akan dipenuhi dengan baik dan dapur umum juga sudah didirikan untuk memasok kebutuhan ribuan pengungsi yang tersebar di belasan desa itu.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati juga mengimbau warga yang berada di kawasan yang berpotensi terdampak banjir lahar dingin untuk tetap bertahan di posko pengungsian saat sore atau malam hari hingga kondisi benar-benar aman dan kondusif untuk dihuni.

Sebagian besar pengungsi kembali ke rumahnya saat pagi hingga siang hari untuk melihat kondisi rumahnya. Namun, saat sore hingga malam hari mereka mengungsi di sejumlah posko pengungsian karena khawatir terjadi banjir lahar dingin susulan.

Ada juga warga yang tetap bertahan di posko pengungsian sehari penuh dan tidak kembali pulang dulu karena masih trauma dan menunggu situasi yang lebih aman karena akses beberapa jembatan penghubung rusak berat.

Semakin banyaknya sukarelawan yang bisa mendistribusikan logistik, maka percepatan layanan bagi masyarakat terdampak banjir lahar dingin akan kian mudah, baik yang sudah dimasak melalui dapur umum atau logistik lain yang bisa dimasak di masing-masing rumah. Bahan makanan ini sama pentingnya untuk memberikan percepatan layanan kepada masyarakat yang terdampak.


Rekonstruksi jembatan dan jaringan listrik

Sinergi Pemerintah Pusat, provinsi, hingga pemerintah daerah dalam penanganan bencana berjalan dengan sangat baik karena Lumajang sudah punya pengalaman pada saat erupsi Semeru beberapa waktu lalu.

Sehari pascabencana lahar dingin, Cak Thoriq langsung menggelar rapat koordinasi dengan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono dan Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan untuk berbagi tugas mempercepat penanganan infrastruktur vital yang rusak karena akses tersebut sangat diperlukan warga.

Pemkab Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan untuk rekonstruksi lima jembatan yang rusak parah hingga terputus akibat terjangan lahar dingin sehingga memerlukan intervensi Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR, BNPB, dan Pemprov Jatim dalam memperbaiki jembatan itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga meninjau sejumlah jembatan yang rusak dan memastikan bahwa ada dua jembatan yang akan ditangani Pemprov Jatim, yakni Jembatan Gantung Kaliregoyo dan Jembatan Kloposawit.

Jembatan Gantung Kaliregoyo memiliki panjang bentang 150 meter; lebar 2,25 meter dengan lebar lalu lintas 1,8 meter di Dusun Kebondelli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kemudian Jembatan Kloposawit memiliki panjang bentangan 35,85 meter dan lebar 5,10 meter dengan lebar lalu lintas 4,75 meter. Jembatan ini merupakan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro.

Khofifah menargetkan pembangunan dua jembatan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim itu bisa tuntas selama dua bulan dengan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) APBD Jatim sehingga akses dan aktivitas warga bisa kembali normal.

Mantan Mensos itu juga mengapresiasi sinergi dan sinkronisasi dari seluruh upaya yang dikerahkan tim baik dari Kementerian PUPR, BNPB, PLN, Basarnas, Pemprov Jatim, dan Pemkab Lumajang serta sukarelawan yang bergerak cepat dalam tanggap darurat hingga penanganan perbaikan infrastruktur yang rusak.

Untuk Jembatan Kaliglidik yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang akan dibangun oleh Kementerian PUPR dengan target selesai empat bulan.

Adapun sisanya untuk jembatan limpas dan Jembatan Kalibiru akan ditangani oleh Pemkab Lumajang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Khofifah juga meminta seluruh pihak terkait agar proses rekonstruksi jembatan yang putus akibat banjir lahar dingin ini segera dilakukan tanpa harus menunggu selesainya masa tanggap darurat bencana karena jembatan tersebut menjadi konektivitas masyarakat di lereng Gunung Semeru.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga bergerak cepat dengan turun ke Lumajang pada Senin (10/7) untuk meninjau sejumlah jembatan yang rusak dan menargetkan pekerjaan membangun jembatan permanen di lokasi Jembatan Kaliglidik 2 yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang selesai dalam waktu empat bulan.

Penanganan jembatan Kaliglidik II akan dilakukan dengan mengganti jembatan lama dengan jembatan baru rangka baja secara permanen dan pihak Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR sedang melakukan evaluasi konstruksi jembatan lama agar struktur jembatan yang baru lebih kuat dari terjangan derasnya lahar dingin Semeru.

Ambruknya jembatan itu mengakibatkan putusnya ruas jalan nasional wilayah selatan Jawa Timur yang menghubungkan Kabupaten Malang dan Lumajang sehingga menjadi prioritas Kementerian PUPR untuk segera membangunnya.

Gerak cepat penanganan banjir lahar dingin Semeru juga dilakukan oleh pihak PLN yang mengamankan pasokan listrik di wilayah terdampak banjir lahar dingin Semeru. Karena, sebanyak enam tiang saluran udara tegangan menengah (SUTM) hanyut dan patah sehingga menyebabkan 134 gardu yang menyuplai 34.783 pelanggan di Kecamatan Pronojiwo dan Ampelgading mengalami pemadaman listrik.

Sebanyak 78 personel gabungan yang dilengkapi dengan crane berjibaku melakukan pemulihan jaringan listrik di wilayah terdampak banjir lahar dingin Semeru. Hanya dalam waktu 2x24 jam,  PLN berhasil memulihkan 100 persen pasokan listrik di wilayah terdampak sehingga listrik di wilayah setempat kembali normal.

Sinergi dan kolaborasi Pemerintah Pusat hingga daerah serta berbagai pihak yang berkompeten dalam penanganan bencana memang sangat diperlukan untuk menekan jumlah korban jiwa.

Koordinasi dan sinergi antarpihak tersebut telah memberikan hasil nyata berupa rasa aman bagi warga terdampak bencana lahar dingin Semeru.




 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023