Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari berhasil menyamakan kedudukan di final ajang beregu campuran Badminton Asia Junior Championships (BAJC) 2023 melawan Jepang, Selasa.

Pemain kelahiran 17 Mei 2006 itu menang dengan skor 21-17, 21-16 atas Tomoka Miyazaki di GOR Amongraga, Yogyakarta, Selasa.

Dikutip dari keterangan resmi PBSI, Mutiara mengaku termotivasi untuk menghadapu Miyazaki yang merupakan juara BWF World Junior Championship 2022 tersebut.

Tak hanya itu, Mutiara juga semakin bersemangat demi mendapatkan poin untuk Indonesia karena dukungan dari para penonton yang ikut hadir meramaikan babak final tersebut.

"Pertandingan yang sangat luar biasa. Atmosfer pertandingan final sangat terasa dan dukungan dari suporter turut membuat saya semangat," ujar Mutiara.

Baca juga: Adrian/Felisha tertahan di pertandingan pertama final BAJC

"Pastinya merinding karena bisa menyumbangkan poin buat Indonesia dan mengalahkan juara dunia junior. Saya sangat termotivasi dengan dua hal itu," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, juara Indonesia International Series 2022 itu mengaku sudah mengatahui kelemahan lawan. Sehingga, pada laga ini ia mampu mengatasi tunggal putri yang menduduki peringkat 116 dunia tersebut dalam tempo 46 menit.

"Saya sudah pernah bertemu dengan lawan sebelumnya. Saya mempelajari gaya bermain lawan dan mencoba mengantisipasi setiap serangan yang dilancarkan," ujar Mutiara.

Performa Mutiara pun dinilai menanjak usai menelan kekalahan dari tunggal putri China Xu Wen Jing di babak fase Grup A. setelah kekalahan itu, Mutiara mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya hingga menjadi penentu Indonesia melaju ke partai final.

Baca juga: Naya/Ara pastikan kemenangan Indonesia atas China di BAJC 2023

Seusai diistirahatkan di perempat final, pada babak empat besar Mutiara langsung menyumbangkan poin usai mengalahkan tunggal putri Thailand Saranporn Sombutwatthananukool.

"Saya termotivasi untuk menampilkan permainan terbaik. Ketika ada kritik dari warganet saya ingin memberikan bukti bahwa sektor tunggal putri Indonesia di level junior bisa berbicara banyak," kata Mutiara.

Sementara itu, sebelumnya pada laga pertama final, ganda campuran Adrian Pratama/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu tidak mampu menyumbangkan poin pertama untuk Indonesia setelah kalah dari pasangan Jepang Daigo Tanioka/Maya Taguchi.

Indonesia berpeluang untuk mengembalikan kedudukan saat menurunkan Alwi Farhan di pertandingan ketiga yang berhadapan dengan Yudai Okimoto.

Baca juga: Indonesia bungkam Thailand 3-0 dan melaju ke final BAJC 2023
Baca juga: Final lawan Jepang jadi ajang pembuktian Indonesia di BAJC 2023

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023