Jumlah hotel yang ada di Selong Belanak dekat lokasi atau di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika cukup baik
Praya, NTB (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, HM Nursiah berharap kepada para peserta kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 27-30 Juli 2023 di Sky Lancing untuk bisa menginap di daerah setempat.

"Para peserta kita harapkan bisa menginap di hotel atau homestay yang ada di wilayah Lombok Tengah," katanya di Praya, Selasa.

Ia mengatakan ketersediaan jumlah penginapan di Lombok Tengah cukup banyak untuk bisa digunakan para peserta yang bertanding pada ajang kejuaraan paralayang tersebut.

"Jumlah hotel yang ada di Selong Belanak dekat lokasi atau di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika cukup baik ," katanya.

Semua ajang kegiatan yang dilaksanakan baik itu tingkat kabupaten, nasional maupun internasional diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kegiatan itu diharapkan bisa mendukung peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan di Lombok Tengah, karena berdampak positif terhadap pertumbuhan UMKM.

"Selain peserta para penonton juga banyak yang datang, sehingga UMKM juga merasakan dampak dari ajang yang dilaksanakan," kata HM Nursiah

Sebelumnya, Plh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H Lendek Jayadi di Praya, mengatakan infrastruktur di kawasan Sky Lancing sudah disiapkan dari jauh hari, di mana berbagai kegiatan juga sering dilaksanakan di sana.

"Pemberdayaan masyarakat juga sudah banyak dilakukan. Intinya, Lancing siap jadi penyelenggara even dunia," katanya.

Ia mengatakan, antara pengembang dan penerima dampak juga telah menjalin sinergi dalam menyukseskan ajang kejuaraan paralayang di wilayah Sky Lancing ini.

"Khusus Lancing sudah standar, tinggal perlu pengembangan fasilitas dari arah barat. Kalau dari Kuta Mandalika sudah baik," katanya.

Ia mengatakan, kedatangan atlet kelas dunia pada PGAWC 2023 berdampak terhadap jumlah penonton.

"Penonton pasti banyak di Sky Lancing Paragliding Lombok. Sebab, atlet yang berlaga dari berbagai belahan dunia,"katanya.

Menurut dia, penonton yang hadir tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan juga wisatawan mancanegara.

"Ini adalah keniscayaan bagi masyarakat. Sebab, ajang tersebut berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya.

Ia mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk menyukseskan PGAWC, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB pada umumnya.

"Masyarakat harus responsif dengan kegiatan seperti ini. Kami dari pemerintah daerah juga siap mendukung kesuksesan PGAWC," katanya.

Ia menambahkan, sapta pesona harus ditegakkan demi menciptakan kenyamanan bagi para atlet maupun wisatawan.

"Kalau acara sukses, dampaknya juga tentu sangat besar bagi ekonomi di Lombok Tengah," kata Lendek Jayadi.

Sekretaris Federasi Aerosport Indonesia (FASI) NTB Roy Rahmanto mengatakan, Sky Lancing yang berada di Desa Mekar Sari, Praya Barat, Lombok Tengah terpilih menjadi tuan rumah ajang PGAWC pada 2023, 2024, dan 2025.

"Setelah melalui proses panjang, sejumlah persyaratan memenangi bidding sebagai tuan rumah PGAWC telah tuntas tahun lalu," katanya.

Ketua Harian FASI Lombok Tengah itu menambahkan lokasi tersebut telah mendapat persetujuan dari pemilik lahan, Lanud ZAM, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

"Ajang internasional ini rencananya digelar 27-30 Juli 2023," demikian Roy Rahmanto.

Baca juga: Paralayang internasional PGAWC 2023 diikuti atlet dari 16 negara

Baca juga: Dispar Lombok: Sky Lancing sudah siap menjadi lokasi PGAWC 2023

Baca juga: Lombok Tengah jadi tuan rumah kejuaraan paralayang internasional 2023

Baca juga: Jafro sisihkan bonusnya untuk korban gempa Lombok

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023