Bantul (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa kemandirian masyarakat di wilayah pesisir selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menghadapi kejadian gempa bumi dan tsunami perlu diperkuat.

Kepala BMKG saat menghadiri Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) Stasiun Geofisika BMKG di Kabupaten Bantul, Selasa, mengatakan, wilayah DIY terutama Bantul selatan DIY sangat rawan gempa bumi dan tsunami, bahkan kejadian tsunami pernah terjadi di wilayah ini sampai sembilan kali.

"Yang kami garap kali ini terutama adalah untuk tsunami, karena meskipun sudah ada jalur jalur evakuasi untuk tsunami, sudah ada sirine, sudah ada sistem peringatan dini tsunami tetapi perlu diperkuat kemandirian dari masyarakatnya," katanya.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Bantul mampu secara mandiri untuk menolong diri mereka sendiri, menolong sesama warganya, serta menolong keluarganya, agar mereka cekatan dalam menyelamatkan diri dari bahaya tsunami.

"Ini perlu persiapan, petanya sudah disusun bersama masyarakat dan BMKG, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah disusun, organisasinya sudah dibentuk, dan ini mengembangkan lanjut dari desa tangguh bencana yang sudah dibangun BNPB," katanya.

Baca juga: Kepala BMKG: Perubahan iklim dapat ancam ketahanan pangan

Dengan demikian, kata dia, SLG selama dua hari pada 10 dan 11 Juli yang di hari kedua dirangkai kegiatan Susur Jalur Evakuasi Tsunami di Pantai Parangtritis Bantul ini untuk menggarap lebih mendalam khususnya kemandirian masyarakat untuk menghadapi gempa dan tsunami.

"Jadi bukan memulai sesuatu yang baru, kita melanjutkan yang sudah dikerjakan BNPB, tapi fokusnya di gempa dan tsunami agar masyarakatnya bisa secara mandiri menolong diri mereka sendiri, memitigasi sendiri agar tidak terjadi korban jiwa," katanya.

Kegiatan SLG Stasiun Geofisika BMKG diikuti sekitar 50 peserta dari komunitas desa, komunitas sekolah, instansi pemerintah, komunitas kebencanaan, komunitas pariwisata, dan aparat. Peserta mendapat materi mengenai kesiapsiagaan tsunami, gladi ruang, susur jalur evakuasi tsunami, serta verifikasi tsunami ready di Bantul.

Baca juga: BMKG: Gempa Yogyakarta jadi alarm pengingat zona subduksi masih aktif
Baca juga: Sumber pembangkit tsunami tidak hanya gempa Bumi

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023