Riskesdas ini bisa menjadi contoh atau teladan sinergisme pemerintah dan swasta
Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Syarifah Liza Munira menyatakan hasil Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah dapat menjadi teladan sinergisme di bidang kesehatan bagi daerah lain.
 
“BKPK mengapresiasi inisiatif, upaya, dan hasil yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat di sana, karena keterlibatan stakeholder sangat penting untuk memastikan pengumpulan data yang dilakukan,” kata Syarifah melalui keterangan pers BKPK di Jakarta, Selasa.
 
Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika bersama PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pusat Inovasi Kesehatan (PIKAT), serta berafiliasi pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
 
Syarifah menuturkan, kebijakan kesehatan harus ditetapkan berdasarkan data, bukti, dan hasil riset yang tepat agar pemerintah dapat memberikan layanan kesehatan yang sesuai.
 
"Kementerian Kesehatan ingin mendorong agar pemda dapat meningkatkan pendataan kesehatan. Selain pendataan rutin, pemda diharapkan juga melakukan pengawasan kesehatan dengan baik sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat," ujar dia.
Hasil Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra.
 
“Riskesdas ini bisa menjadi contoh atau teladan sinergisme pemerintah dan swasta untuk isu-isu kesehatan, maka kami mendorong kabupaten atau kota lain secara mandiri dapat melakukan riskesdas sebagai tolak ukur keberhasilan visi dan misi pemda, juga implementasi Satu Data Kesehatan, sehingga data-data hasil riset ini dapat diakses oleh para peneliti,” jelas Reynold.

Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022 dilakukan pada November 2021 hingga Juni 2022 dengan merujuk pada kuesioner Riskesdas tahun 2018. Data pada Riskesdas 2022 dikumpulkan melalui kuesioner elektronik pada semua responden. Pemeriksaan sampel biomedis melibatkan 10.502 individu dan 3.105 rumah tangga yang tinggal di 30 kampung, pada 18 kecamatan/distrik.

Dari hasil riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022, ditemukan tantangan pembangunan kesehatan di masa depan yakni meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan, kebersihan lingkungan, ketersediaan air bersih, akses pelayanan kesehatan, serta upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat untuk promosi dan pencegahan penyakit.

“Riskesdas Kabupaten Mimika adalah salah satu riset terpenting, terkompleks, dan terbesar yang pernah kami dukung sebagai konsultan. Riset ini berhasil karena kerja keras Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, utamanya Dinas Kesehatan, dan tentu saja dukungan dari PT Freeport Indonesia," kata Ketua Yayasan PIKAT Pande Putu Januraga.
 
Ia berharap, data yang dihasilkan dapat membantu pembangunan di Mimika menjadi lebih strategis dan berdaya saing tinggi bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
 
PT Freeport Indonesia yang berperan dalam menyediakan sumber daya manusia dan dukungan pendanaan juga menyatakan apresiasi dan siap mendukung Dinas Kesehatan Mimika untuk menangani isu-isu kesehatan.
 
“PT Freeport Indonesia sebagai bagian dari Papua sangat senang terlibat secara langsung dalam Riskesdas Kabupaten Mimika tahun 2022. Kami siap mendukung Dinas Kesehatan Mimika dan Pemda Mimika untuk riskesdas, termasuk juga isu-isu kesehatan lainnya.” tutur Director-EVP Sustainable Development and Community Relations PT Freeport Indonesia Claus Wamafma.

Baca juga: Survei Kesehatan Indonesia 2023 bergulir Agustus

Baca juga: Riskesdas: Konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih rendah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023