Siak, Riau, (ANTARA) - Pagi itu, langit Kabupaten Siak terlihat sayu karena diselimuti awan. Ada sedikit mendung namun tak jua meneteskan hujan. 

Bersamaan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau juga menggelar apel siaga kebakaran hutan dan lahan serta cuaca ekstrem pada awal pekan ini. Hal itu dilakukan lantaran belakangan ini suhu mencapai 36-37 derajat celcius. Bahkan hingga sore hari pun cahaya Matahari masih terasa menyengat.

Namun pagi itu hawa terasa sejuk tanpa ada sengatan Matahari. Apel siaga di halaman Kantor Bupati Siak juga tidak terasa sibuk karena suasana yang adem. Tampak ratusan orang serta peralatan pemadam api berjejer di tempat upacara tersebut.

Pada sisi kiri puluhan aparat kepolisian mengambil tempat bersama TNI dari Komando Distrik Militer 0322 Siak. Di sebelahnya personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan kostum oranye dan biru dongker pada petugas pemadam kebakarannya.

Agak ke tengah terlihat sekelompok berpakaian putih dari tenaga kesehatan dan di kanannya dilibatkan juga anggota Pramuka. Sebelahnya lagi atau tepat lurus tatapan mata dari depan banyak personel pemadam kebakaran dari sejumlah perusahaan di Kabupaten Siak.

Dari kiri ke kanan ada regu pemadam kebakaran dari sejumlah perusahaan pengolahan kayu.

Hampir semua petugas pemadam kebakaran itu berpakaian seperti astronot dengan warna dominan merah.

Selain itu, ikut juga ambil bagian pasukan pemadam kebakaran dari Manggala Agni Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Daerah Operasi Siak. Pada sisi kanan lapangan upacara dari depan terdapat peralatan pemadam kebakaran hutan dan lahan.

Tak ada yang berbeda dari upacara bernama "Apel Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan serta Cuaca Ekstrem Tahun 2023". Komandan upacara menyiapkan pasukan setelah itu pemimpin upacara yakni Bupati Siak, Alfedri, memberikan arahan.

Usai upacara, Bupati Siak mengecek sarana dan prasarana yang berada di sisi kanannya. Pertama ia menghampiri peralatan kepolisian. Ada yang menarik yakni adanya rompi tahan api di samping peralatan umum lainnya seperti mesin pompa, selang isap, dan penyalur air.

Terlihat juga peralatan pesawat nirawak (drone) yang dimiliki masing-masing perusahaan. Alfedri telah menyambangi peralatan PT TKW dan PT KTU. Oleh grup Sinar Mas, Bupati Siak itu diperagakan alat penyiram yang bisa ditinggal. Benda ini ditancapkan ke tanah lalu bagian atasnya memancarkan air ke berbagai penjuru seperti halnya penyiram lapangan sepak bola modern.

Oleh grup RAPP,  Bupati diperagakan alat suntik gambut yang bekerja dengan cara dihubungkan selang pemadam dan pompa pemadam kebakaran, sehingga menghasilkan pancaran air. Kurang lebih sama juga dengan yang diperagakan Sinar Mas.

Tak lupa juga Bupati Siak melihat peralatan Manggala Agni. Sambil berkelakar, Bupati meminta alat lembaga dari kementerian ini tidak kalah dengan yang dimiliki perusahaan.
 
Helikopter Super Puma Sinar Mas melakukan atraksi water Bombing usai apel pencegahan dan kesiapsiagaan dan dalam menghadapi bencama kebakaran hutan dan lahan dan cuaca ekstrem tahun 2023 . (ANTARA/Bayu Agustari Adha)


Heli water bombing

Setelah pengecekan sarana prasarana, dari sisi belakang lapangan upacara, dalam sekejap mata muncul kobaran api. Si jago merah tersebut terlihat membara pada wadah kira-kira berukuran 3 x 5 meter. Sepertinya itu solar yang dibakar.

Lidah api itu terus membumbung dan asap hitam mengepul tebal menuju langit. Sementara itu di sampingnya terlihat regu pemadam kebakaran PT Arara Abadi APP Sinar Mas. Mereka mengambil ancang-ancang untuk melawan api.

Tim darat baris pertama maju dengan selang air yang semprotannya melebar, sedangkan tim baris kedua membantu dengan siap siaga di belakang. Berselang setelah itu, meraung-raung deru helikopter membawa keranjang air yang disebut water bombing.

Ya, itu adalah tim udara RPK Sinar Mas dengan helikopter Super Puma mengudara mengitari lapangan upacara di Kantor Bupati Siak itu. Sementara tim darat hampir berhasil menjinakkan api, lalu air ditumpahkan oleh helikopter ke sekitar lokasi kebakaran agar api tak menyebar dan tanah menjadi basah.

Api pun mulai padam, namun atraksi tak berhenti. Helikopter setelah menumpahkan air, beranjak tak jauh ke Sungai Siak yang berada di belakang lokasi upacara. Usai beberapa menit heli itu kembali menumpahkan air dengan kapasitas 5 ribu liter.

Begitulah atraksi pemadaman kebakaran oleh Tim RPK PT Arara Abadi Sinar Mas pada Apel tersebut. Perusahaan tersebut memang kerap menjadi andalan dalam penanganan karhutla udara. Untuk pencegahan karhutla di Riau, mereka menyiapkan tiga unit helikopter yakni Bell 412 PK URD, Super Puma N332N, dan Kamov PK K3.

Selain itu ada juga parade satu unit mobil airboat yang bisa beroperasi di darat, air, maupun di rawa yang fungsinya untuk mendistribusikan personel dan logistik. Fire Operation Mangement perusahaan itu, Priyo S. Utomo, mendukung langkah preventif dan korektif yang dilakukan Bupati Siak Alfedri.

"Hubungan kita cukup baik dan kita juga bekerja sama dengan Manggala Agni Daerah Operasi Siak dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Siak," ucapnya.

Bupati Siak Alfedri mengatakan langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapan dalam pencegahan dan penanganan karhutla. Pasalnya Kabupaten Siak rentan terhadap terjadinya karhutla.

"Pada 2022, kami urutan kesembilan terbanyak kebakaran dengan luas 24 hektare, 31 titik api, dan 108 titik panas. Pada tahun 2023 ini sudah 22 ha, 27 titik api, 82 titik panas. Kita patut waspada karena el nino dan la nina mencapai puncaknya Juni, Juli, dan Agustus," katanya.

Kejadian karhutla tidak mengenal tempat. Bisa di hutan lindung, cagar biosfer, lahan perusahaan, dan tanah masyarakat. Jadi hal ini tidak bisa ditangani secara parsial sehingga perlu kerja sama banyak pihak.

Karhutla memang bisa terjadi karena gesekan dahan pohon. Namun, kebanyakan karena ulah manusia. Maka dari itu, memperkuat kerja sama dan kekompakan menjadi keharusan agar Siak terbebaskan dari karhutla.

Antisipasi dalam hal ini butuh koordinasi yang intensif dan seluruh pemangku kepentingan perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Perusahaan diingatkan menjaga kawasannya serta harus lebih tanggap kepada karhutla di lahannya. Jika tidak, ada sanksi menanti sampai izin perusahaan dicabut.
Peserta foto bersama usai apel pencegahan dan kesiapsiagaan dan dalam menghadapi bencama kebakaran hutan dan lahan dan cuaca ekstrem tahun 2023 . ANTARA/Bayu Agustari Adha

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023