Kerja sama ini akan jadi sarana untuk mendapatkan transfer teknologi, pengetahuan, dan kapasitas agar RS Kanker Dharmais dapat membangun fasilitas terapi sinar proton di Indonesia
Jakarta (ANTARA) -
Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, bekerja sama dengan Jepang menghadirkan layanan kanker mutakhir terapi sinar proton (proton beam therapy) untuk menghancurkan sel-sel tumor tanpa merusak jaringan sekitarnya yang sehat.
 
“Teknologi kanker berkembang sangat cepat dan canggih. Kami akan secara aktif menangkap peluang kerja sama agar penderita kanker di Indonesia bisa ikut mendapatkan pengobatan kanker terkini di dunia," ujar Direktur Utama RS Kanker Dharmais Soeko Nindito dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
 
Soeko mengatakan, sebagai pusat kanker nasional, RS Kanker Dharmais berkomitmen menghadirkan layanan kanker mutakhir demi meminimalkan efek samping bagi pasien.
 
Penandatanganan kerja sama antara Soeko Nindito dengan Direktur Utama Medipolis Proton Therapy and Research Center Jepang Ryoichi Nagata dilaksanakan pada Selasa (4/7) di Tokyo.
 
Penandatangan ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, dan Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar RI John Boestami.

Sedangkan dari pihak Pemerintah Jepang dihadiri oleh Direktur Asuransi Kesehatan Pekerja Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Mamoru Yamashita, dan Direktur Eksekutif Medik Unggulan Eriya Kitano.
 
Dante menegaskan pentingnya terapi sinar proton ini sebagai upaya untuk menyembuhkan pasien kanker di Indonesia.
 
"Kerja sama ini akan jadi sarana untuk mendapatkan transfer teknologi, pengetahuan, dan kapasitas agar RS Kanker Dharmais dapat membangun fasilitas terapi sinar proton di Indonesia," kata Soeko.
 
Dante juga menyatakan, kemitraan Medipolis dan Dharmais tidak hanya mewujudkan komitmen dua institusi untuk menghadirkan layanan terapi kanker tercanggih, tetapi juga mempererat persaudaran Jepang dan Indonesia.
 
“Terapi proton sudah dikembangkan lebih dari 50 tahun dan ada lebih dari 100 institusi di dunia yang memiliki proton, diantaranya Jepang, Korea, Taiwan, India, Thailand, dan Singapura,” kata Dante.
 
Bersamaan dengan penandatanganan, tim RS Kanker Dharmais mengunjungi langsung fasilitas terapi sinar proton Medipolis di kota Ibusuki, Kagoshima Jepang. Tim yang terdiri dari dokter, fisikawan medis dan manajemen mempelajari cara Medipolis melayani pasien kanker yang berasal dari Jepang dan berbagai negara.
 
Tim RS Kanker Dharmais juga secara berkala akan mengirimkan dokter dan tenaga ahli untuk dikirim, serta dilatih di Medipolis sejalan dengan rencana pembangunan fasilitas terapi sinar proton di Indonesia.

Baca juga: Doktor FKUI kembangkan diagnosis kanker tiroid berbasis mutasi genetik
Baca juga: KBRI: Kerja sama Kemenkes-PMDA perkuat hubungan Indonesia-Jepang
Baca juga: Pakar ortopedi ingatkan pentingnya deteksi dini kanker tulang

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023