Jakarta (ANTARA) -
Startup internet berbasis luar angkasa Astranis menandatangani kesepakatan baru untuk meluncurkan dan mengoperasikan satelit khusus untuk Filipina.
 
Satelit ini akan menyediakan bandwidth yang cukup untuk menghubungkan hingga 2 juta orang.
 
Astranis bermitra dengan penyedia layanan satelit Orbits Corp, yang akan membeli kapasitas dengan perusahaan saudaranya HTechCorp., penyedia layanan internet (ISP) di Filipina. Namun perusahaan tersebut tidak mengungkapkan rincian keuangan pada kontrak itu.
 
CEO Astranis John Gedmark mengatakan dalam sebuah unggahan di blog bahwa Filipina adalah negara yang sangat menantang untuk dijangkau dengan teknologi konektivitas tradisional, seperti menara fiber atau microwave karena lokasi negara yang cukup sering terkena bencana alam.
“Jalur fiber banjir, menara gelombang mikro runtuh, dan seringkali seluruh negara bergantung pada layanan internet satelit untuk tetap terhubung dan aman," kata Gedmark disiarkan TechCrunch pada Selasa (11/7) waktu setempat.
 
Satelit “microGEO” Astranis, yang akan diluncurkan pada tahun 2024 sesuai perjanjian, menghadirkan solusi yang sangat berbeda. Astranis mengoperasikan satelit yang relatif kecil di orbit geosinkron, yaitu sekitar 22.000 mil di atas permukaan bumi.
 
Manfaat dari orbit ini adalah bahwa satelit tetap berada pada posisi tetap relatif ke mana pun mereka menunjuk, yang berarti satu satelit dapat memberikan akses terus menerus ke wilayah geografis yang luas.
 
Perbedaan utama lainnya adalah jalur ke pasar. Astranis bermitra dengan telekomunikasi lokal dan penyedia layanan internet dan menjual kapasitas broadband, bukan langganan tunggal seperti Starlink SpaceX.

Untuk alasan ini, broadband perusahaan kemungkinan besar akan digunakan untuk menghubungkan rumah sakit, sekolah, dan pusat industri sebagai perangkat individual.
 
Astranis berencana meluncurkan empat satelit lagi sebelum akhir tahun ini dalam satu batch yang mencakup satelit untuk Peru dan dua satelit untuk pelanggan Amerika Utara Anuvu. Satelit untuk Filipina akan diluncurkan tahun depan, bersama dengan empat satelit lainnya.

Baca juga: Perusahaan internet China laporkan pertumbuhan laba signifikan

Baca juga: Macron sebut pembatasan akses internet pada masa krisis diperlukan

Baca juga: Pengguna aktif IPv6 di China capai 763 juta

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023