Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memperingati Hari Koperasi Indonesia ke 76 tahun pada 12 Juli dengan meresmikan mini market Koperasi Pegawai Departemen Koperasi (KPDK) Mart KemenKopUKM yang diproyeksikan menjadi pilot project koperasi di lingkungan pemerintah/kementerian.

“Hari ini kita resmikan di Kementerian Koperasi untuk piloting di wilayah kementerian. Saya dengan Pak Sesmen dengan Korpri, kami ajak mereka buka jaringan koperasi milik karyawan,” kata MenKopUKM Teten usai meresmikan KPDK Mart di Kantor KemenKopUKM di Jakarta, Rabu.

Menteri Teten menjelaskan gagasan membentuk koperasi karyawan di kementerian yang dipimpinnya itu terbersit usai berkunjung ke salah satu subkontraktor produk sepatu merk luar negeri yang memiliki ritel modern yang dikelola oleh karyawannya. Meski sempat jatuh bangun, kini koperasi tersebut berhasil meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

“Di sana ada sekitar 10 ribu orang yang tadinya mereka belanja di luar pabrik, di dalam lebih murah dibanding ritel yang sudah ada. Mereka juga ada simpan pinjam, jadi kalau pekerja kesulitan uang, ada keperluan mendadak, misal biaya rumah sakit, renovasi, sekolah, itu bisa. Jadi koperasinya tumbuh luar biasa,” ujarnya.

Melihat kesuksesan koperasi pegawai tersebut Menteri Teten ingin mereplikasi hal serupa di berbagai kementerian agar peran koperasi sebagai sokoguru perekonomian semakin signifikan.

“Harapan saya nanti ini piloting kalau beberapa kantor kementerian semua bikin ini, koperasi bisa menjadi jaringan ritel modern yang kompetitif,” tuturnya.

Adapun KPDK Mart di Kementerian Koperasi dan UKM saat ini masih dipenuhi oleh produk-produk industri lantaran pihaknya masih mengkaji mekanisme yang tepat agar produk UMKM dapat masuk ke dalam inventarisasi ritel modern atau mini market.

Teten mengakui kapasitas produksi UMKM masih belum mampu memenuhi kebutuhan ritel modern yang kemudian menjadi salah satu alasan tersendatnya produk UMKM untuk masuk ke rantai pasok toko ritel.

"Kita nanti exercise-nya kita inventarisasi kapasitas cukup besar, produk kurasi, packaging yang bagus, sehingga bisa mensuplai untuk skala besar," ucapnya.

Baca juga: BRIN sebut perlu penguatan modernisasi koperasi di Indonesia
Baca juga: Koperasi, warisan budaya dan transformasinya menuju era Society 5.0
Baca juga: Kementerian Koperasi dan UKM mendukung koperasi go digital di Lombok

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023