Yogyakarta (ANTARA) - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Kapakata Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta melakukan ekspedisi bertajuk "Ekspedisi Atap Bumi Bersujud" yang merupakan kegiatan panjat tebing di Tebing Baturaya, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada 12-24 Juli 2023, guna merintis jalur panjat menuju puncak tebing tersebut.

Manajer Ekspedisi Wagiman Hadi Wijaya di Instiper Yogyakarta, Rabu, mengatakan tim melakukan operasional panjat tebing di Tebing Baturaya karena informasi dari FPTI Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, selain masih belum banyak dieksplorasi oleh pecinta alam lain, juga belum ada yang merintis jalur panjat menuju puncak.

Baca juga: Instiper Yogyakarta meluncurkan Pusat Sains Kopi Nusantara

"Tim akan melakukan pemanjatan, perintisan, dan pemetaan jalur panjat menuju puncak. Pemanjatan dan perintisan jalur panjat ini dilakukan dengan ketinggian lebih kurang 100 meter dan dengan teknik panjat artifisial dan menggunakan taktik alpin," katanya.

Setelah mencapai puncak, tim akan melakukan pengibaran bendera merah putih dengan ukuran 12 kali 8 meter dengan menggunakan teknik descending dan bendera perguruan tinggi tersebut.

Dia mengatakan, sembilan anggota Mapala Kapakata terbagi menjadi dua tim, yakni tim panjat dan tim pengabdian masyarakat. Tebing Baturaya tersebut dengan ketinggian 760 Mdpl dan tinggi tegak vertikal 410 meter.

Baca juga: Instiper inisiasi Forum Sawit Indonesia bahas industri sawit 2045

"Selain pembuatan jalur panjat, tim juga akan melakukan pengabdian masyarakat. Kegiatan itu di antaranya pengamatan budaya masyarakat adat Dayak Meratus di sekitar tebing Gunung Baturaya, dan pendataan dan pengabdian masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan," katanya.

Sementara itu, Rektor Instiper Yogyakarta Harsawardana saat melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Atap Bumi Bersujud berharap dengan kegiatan ekspedisi tersebut dapat meningkatkan kemampuan anggota Mapala Kapakata dalam bidang panjat tebing.

"Selain itu, juga memperkenalkan kampus dan Mapala Kapakata kepada masyarakat luas, melakukan pengabdian pengamatan, serta pendokumentasian sistem pertanian dan perkebunan daerah setempat untuk diserahkan kepada instansi terkait," katanya.

Baca juga: Instiper Yogyakarta bentuk akademi dengan pendekatan komunitas hobi

Ke depan, ia berharap Mapala Kapakata mampu mengembangkan wawasan ilmiahnya dan tanggap terhadap aspek-aspek kehidupan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat melalui usaha-usaha nyata dan kreativitas anggota yang juga bermanfaat bagi organisasi.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023