Kalau di negara-negara lain, badan arsip itu sudah dianggap sebagai institusi yang penting...
Jakarta (ANTARA) -
Duta Arsip Indonesia Rieke Diah Pitaloka menyatakan profesi arsiparis tidak boleh dianggap sebelah mata karena mereka adalah pengawal peradaban bangsa.

Hal ini diungkapkan Rieke saat menghadiri pertemuan yang dihadiri para pemimpin lembaga kearsipan dari 19 negara dengan penduduk mayoritas Muslim guna membentuk forum kerja sama arsip Islam.
 
"Saya selalu menekankan kepada teman-teman arsiparis, Anda mendapatkan berkah untuk bisa mengawal peradaban, karena kebenaran dan sejarah bangsa ini tertulis dan disimpan dalam setiap arsip lokal yang diurus para arsiparis," kata Rieke saat ditemui di Kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Rabu. 
 
Rieke mengatakan saat ini masih ada anggapan di tengah masyarakat bahwa pekerjaan sebagai arsiparis itu kurang penting. Padahal kenyataannya, lanjut dia, arsiparis adalah pemeran utama yang tugasnya menyimpan memori kolektif bangsa.
 
"Kalau di negara-negara lain, badan arsip itu sudah dianggap sebagai institusi yang penting karena dalam berbagai sengketa internasional, keberadaan arsip dalam menyelesaikan hukum internasional selalu menjadi pijakan," ujarnya.

Baca juga: Negara berpenduduk mayoritas Muslim bahas digitalisasi arsip Islam
 
Ia menegaskan perlu ada kebijakan politik anggaran untuk memperkuat lembaga-lembaga arsip di pusat maupun daerah, termasuk untuk meningkatkan kesejahteraan para arsiparis.
 
"Saya berharap di Indonesia mulai tumbuh kesadaran tentang arsip dan arsiparis itu sendiri, bukan hanya di pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah," ucapnya.
 
Ia menegaskan arsip bisa membuka fakta bahwa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang saling berdiskusi pada acara ini bukan hanya berjuang melindungi tempat-tempat suci di negara Islam, melainkan juga memperjuangkan perdamaian dan keamanan internasional, serta membantu perjuangan negara yang masih terjajah, misalnya Palestina, untuk merdeka.
 
"Saya yakin kita semua membutuhkan memori kolektif perjalanan peradaban yang dirintis oleh para pemimpin negara dengan mayoritas penduduk Islam, memori kolektif atas jalan hidup yang dipilih para syuhada (pejuang Islam)," ujar Rieke.
 
Sesuai dengan ajaran Islam dalam kitab suci Al-Quran, kata dia, para arsiparis bisa membuka jalan arsip Islam untuk melepaskan perbudakan dan menghentikan kelaparan, menjadi jalan untuk saling menebarkan pesan tentang kasih sayang.

Baca juga: Mendes: Arsiparis seperti malaikat pencatat perbuatan baik dan buruk
 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023