beberapa hari terakhir, hujan masih terjadi di wilayah SumateraMedan (ANTARA) -
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan meminta masyarakat mewaspadai hujan di pegunungan hingga lereng barat dan timur di Provinsi Sumatera Utara.
"Sejak bulan Juni wilayah Sumatera Utara terkonfirmasi masuk musim kemarau. Tapi beberapa hari terakhir, hujan masih terjadi di wilayah Sumatera," ungkap Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Defri Mandoza di Medan, Rabu.
Hujan yang melanda wilayah Sumatera, kata dia, termasuk di Sumatera Utara karena mengikuti dinamika atmosfer pada lima provinsi di Sumatera bagian Utara.
Kondisi ini disebabkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) sejak awal pekan ini secara spasial yang terpantau aktif di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera Utara.
"Hal ini berpeluang menumbuhkan awan hujan sejumlah daerah, baik pantai barat dan timur di wilayah Sumatera Utara," ujarnya.
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat disertai angin di Sumut pada 2 hari ke depan
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat di pegunungan Sumut yang dapat picu banjir
"Sejak bulan Juni wilayah Sumatera Utara terkonfirmasi masuk musim kemarau. Tapi beberapa hari terakhir, hujan masih terjadi di wilayah Sumatera," ungkap Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Defri Mandoza di Medan, Rabu.
Hujan yang melanda wilayah Sumatera, kata dia, termasuk di Sumatera Utara karena mengikuti dinamika atmosfer pada lima provinsi di Sumatera bagian Utara.
Kondisi ini disebabkan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) sejak awal pekan ini secara spasial yang terpantau aktif di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera Utara.
"Hal ini berpeluang menumbuhkan awan hujan sejumlah daerah, baik pantai barat dan timur di wilayah Sumatera Utara," ujarnya.
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat disertai angin di Sumut pada 2 hari ke depan
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat di pegunungan Sumut yang dapat picu banjir
Adanya gelombang Kelvin mengalir ke arah timur yang terpantau melewati Sumatera Utara, sehingga meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Sumut.
Lalu terdapat belokan dan pertemuan angin di wilayah Sumatera Utara yang memicu terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan di provinsi ini.
BBMKG Wilayah I Medan telah menyampaikan awal Juni lalu sebagian besar wilayah Sumatera Utara terkonfirmasi masuki musim kemarau ditambah pengaruh El Nino.
Pengaruh El Nino yakni berupa fenomena pemanasan suhu muka air laut di Samudera Pasifik yang memicu penurunan curah hujan global mulai aktif pada Juli lalu.
Lalu terdapat belokan dan pertemuan angin di wilayah Sumatera Utara yang memicu terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan di provinsi ini.
BBMKG Wilayah I Medan telah menyampaikan awal Juni lalu sebagian besar wilayah Sumatera Utara terkonfirmasi masuki musim kemarau ditambah pengaruh El Nino.
Pengaruh El Nino yakni berupa fenomena pemanasan suhu muka air laut di Samudera Pasifik yang memicu penurunan curah hujan global mulai aktif pada Juli lalu.
"Gelombang atmosfer di khatulistiwa dan kondisi lokal menjadi pemicu dominasi hujan di Sumatera Utara dalam sepekan terakhir. Kondisi ini diprakirakan akan terjadi hingga tiga hari mendatang," papar Defri.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat di sebagian Sumut yang berpotensi banjir
Baca juga: BMKG: Gangguan sistem cuaca picu hujan & angin kencang di Sumatera
Baca juga: Cuaca ekstrem, 29 nagari di Padang Pariaman dilanda banjir dan longsor
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023
