kejadian gempa bumi di Biak 27 tahun lalu tepatnya 17 Februari 1996, merupakan pengingat bagi semua untuk selalu siap siaga terhadap bencana tsunami.
Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) wilayah V Jayapura menyebutkan ada dua kampung yang menjadi kawasan paling rawan terdampak Tsunami yakni Kampung Pariem dan Sorendiweri, Kabupaten Supiori, Papua.

Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek di Jayapura, Kamis mengatakan di mana daerah tersebut berdekatan dengan Subduksi Utara Papua sehingga berpotensi memiliki kekuatan gempa mencapai 8,7 magnitudo.

“Hal ini berdasarkan peta bahaya tsunami yang telah dibuat BMKG sehingga menjadi perhatian seluruh instansi terkait,” katanya.

Menurut Yustus, kejadian gempa bumi di Kabupaten Biak pada 27 tahun lalu, tepatnya pada 17 Februari 1996, merupakan pengingat bagi semua untuk selalu siap siaga terhadap bencana tsunami.

“Dengan peta bahaya tsunami yang telah dibuat dapat memperhitungkan besaran potensi kekuatan gempa bumi tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa sejarah gempa bumi dan tsunami Biak 1996 terjadi lagi di kemudian hari,” ujarnya.

Dia menjelaskan sehingga Kampung Pariem dan Sorendiweri dibutuhkan mitigasi guna meminimalisir potensi korban jiwa yang dapat ditimbulkan dari bencana tsunami.

“Kami harap ini menjadi perhatian serius karena tidak mengetahui kapan bencana tersebut akan datang untuk itu diharapkan melalui sekolah lapang gempa bumi dapat mengantisipasi potensi bencana gempa bumi dan tsunami,” katanya lagi.

Dia menambahkan pihaknya juga berharap Kampung Pariem dan Sorendiweri dapat desa tangguh sehingga menjadi masyarakat Siaga Tsunami di Kabupaten Supiori.

Baca juga: BPBD Papua imbau warga pantau informasi BMKG terkait kondisi cuaca
Baca juga: BMKG gelar sekolah lapang gempa pada dua sekolah di Supiori
Baca juga: BMKG V Jayapura: Musim penghujan berlangsung hingga akhir tahun


Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023