Kegiatan Climate Field School (CFS) atau SLI kali ini diikuti oleh delapan negara anggota Colombo Plan dan Timor Leste
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan negara anggota Colombo Plan belajar Sekolah Lapang Iklim (SLI) ke Indonesia guna mencegah krisis pangan akibat perubahan iklim global.

"Kegiatan Climate Field School (CFS) atau SLI kali ini diikuti oleh delapan negara anggota Colombo Plan dan Timor Leste," kata BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan ini menjadi bukti kepemimpinan dan kontribusi Indonesia pada upaya adaptasi perubahan iklim, khususnya mengatasi masalah ketahanan pangan.

Dwikorita menilai ancaman paling menakutkan bagi seluruh umat manusia bukanlah pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim.

Menurutnya, perubahan iklim yang dipicu pemanasan global menjadi biang keladi berbagai bencana hidrometerologi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan juga krisis pangan.

Baca juga: BMKG gencarkan edukasi petani lewat SLI guna perkuat ketahanan pangan

"Perubahan iklim yang terjadi secara global tidak bisa dianggap remeh karena dampaknya bagi kehidupan sangat signifikan dan membahayakan," ujarnya di sela agenda Blended Training of Trainers on Climate Field School for Colombo Plan Member Countries di Cianjur, Jawa Barat.

Perubahan iklim, kata dia, dapat mengancam ketahanan pangan seluruh negara. Organisasi pangan dunia FAO bahkan memprediksi tahun 2050 mendatang, dunia akan menghadapi potensi bencana kelaparan akibat perubahan iklim sebagai konsekuensi dari menurunnya hasil panen dan gagal panen.

BMKG, kata dia, secara rutin menyelenggarakan SLI sejak 2011 dengan menyasar petani dan penyuluh pertanian di pelosok Indonesia.

Menurutnya, keberhasilan kegiatan SLI di Indonesia bahkan telah dijadikan sebagai percontohan dan telah dilaksanakan di negara-negara Asia Pasifik, Timor Leste, dan Pakistan.

Sementara itu Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan Ardhasena Sopaheluwakan menuturkan petani di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengatasi variabilitas iklim, berjuang untuk mengurangi kondisi gagal panen dan rendahnya produktivitas pertanian.

Baca juga: Sekolah lapang iklim upaya BMKG dukung ketahanan pangan nasional

SLI yang rutin diselenggarakan BMKG, menurutnya, berfungsi sebagai jembatan meningkatkan pengetahuan praktisi, penyuluh, dan petani, mengenai informasi iklim, khususnya di tingkat lokal.

"Melalui prakarsa seperti Sekolah Lapangan iklim, kami dapat menjembatani kesenjangan pengetahuan, memberdayakan petani, dan membekali mereka dengan alat dan pemahaman yang diperlukan untuk mengatasi kompleksitas informasi iklim," tuturnya.

Salah satu peserta dari Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA), Michael Siazon Bala mengungkapkan negaranya akan mereplikasi SLI untuk meningkatkan ketahanan pangan dari perubahan iklim.

"Tidak ada satu pun negara yang mampu menghadapi perubahan iklim secara sendirian. Kerja sama ini sangat penting sebagai langkah mitigasi dan antisipasi bersama terhadap ancaman perubahan iklim," tuturnya.

Baca juga: Kepala BMKG: SLI efektif edukasi perubahan iklim
​​​

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023