Sejak dahulu masjid sudah menjadi pusat peradaban Islam dan umat. Tanpa sekolah, para pendahulu bisa mendapatkan pengetahuan agama lewat duduk berbincang dengan para ulama di dalam masjid
Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para pengurus masjid dalam mengelola perpustakaan masjid di daerah itu.

"Kami melakukan kegiatan bimbingan teknis perpustakaan masjid kepada puluhan pengurus di Sulut," kata Kakanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe, di Manado, Kamis.

Ia mengatakan sejak dahulu masjid sudah menjadi pusat peradaban Islam dan umat. Tanpa sekolah, para pendahulu bisa mendapatkan pengetahuan agama lewat duduk berbincang dengan para ulama di dalam masjid. "Kita hanya mengembalikan fungsi masjid, yang pada dasarnya bukan melulu sebagai tempat ibadah, melainkan tempat berkumpul, berdiskusi, edukasi dan membangun literasi keagamaan," katanya.

Ia menjelaskan banyak masjid yang telah menjalankan fungsi ini. Di beberapa tempat bisa ditemui masjid memiliki perpustakaan yang baik, tempat membahas banyak kajian, bahkan menyiapkan makanan-minuman bagi jamaah, yang semua sumbernya adalah dari masjid. Menurut dia berbicara tentang perpustakaan tak akan lepas hubungannya dengan literasi.

"Perpustakaan masjid merupakan 'jantung', sumber informasi yang harus dikelola berdasarkan standar manajemen perpustakaan yang berlaku," katanya..

Ia menambahkan perpustakaan sebagai sarana belajar masyarakat sekaligus sebagai peningkatan minat baca. Literasi dari sisi maknanya, kata dia, adalah kemampuan seseorang dalam memahami sebuah informasi, saat membaca maupun menulis, menitikberatkan pada lebih dari sekedar membaca, tetapi memahami, menganalisis dan mentransformasi literasi keagamaan itu.

Kakanwil juga menegaskan bahwa tujuan umum menyediakan layanan informasi bagi jamaah adalah memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar masjid baik kecenderungan spiritual, intelektual maupun kecerdasan emosional.

"Terus jaga aura masjid, edukasi agar martabat masjid tetap terjaga, sambil menghadirkan nilai humanis dan mawaddah di dalam masjid, agar menjadi tempat ternyaman bagi umat, yang akan mendukung kualitas ibadah umat," demikian Sarbin Sehe.

Baca juga: Mesjid Al Abrar Pakowa raih juara teladan Sulut

Baca juga: Pemprov Sulut mulai bersihkan gereja-masjid setelah banjir Manado

Baca juga: Masjid-mushala di Minahasa Tenggara-Sulut dibantu hewan kurban

Baca juga: Masjid Al Jabbar Yonmarhanlan Bitung diresmikan Danlantamal VIII


Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023