Yogyakarta (ANTARA News) - Hasil identifikasi pasca gempa menyebutkan bahwa jumlah nasabah Bank Mandiri yang menjadi korban gempa di Yogyakarta sebanyak 970 dengan total kredit Rp51,5 miliar. Kredit sebesar itu meliputi Kredit Konsumtif Rp24 miliar dengan sekitar 400 nasabah, Kredit Komersial Rp14,5 miliar dengan 63 nasabah, dan Kredit Mikro Rp13 miliar dengan sekitar 500 nasabah. Manager Bank Mandiri Sudirman Yogyakarta Anggoro T Widodo, Selasa mengatakan kebijakan mengenai kredit pasca gempa di daerah ini adalah dengan tindakan menyelamatkan kredit tersebut, seperti penjadwalan kembali pinjaman, restrukturisasi dan mengkondisikan kembali utang mereka. Bahkan bila perlu secara kasus per kasus Bank Mandiri Yogyakarta akan memberi tambahan kredit untuk memulihkan usaha mereka, atau tempat tinggal mereka yang rusak maupun roboh terkena gempa. "Upaya menangani kredit para nasabah korban gempa tersebut berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 8/10/PBI2006 tanggal 7 Juni 2006 tentang kebijakan Khusus Kredit Bank Pasca Bencana Alam Provinsi DIY dan daerah sekitarnya di Jawa Tengah," ujar dia. Ia mengatakan kebijakan penanganan kredit itu merupakan suatu hal yang manusiawi, mengingat aliran dana usaha mereka saat ini jelas sangat terganggu dengan kebutuhan mereka untuk `recovery` (pemulihan), baik untuk rehabilitasi usaha maupun tempat tinggal yang tentunya memerlukan dana besar. "Saat ini Bank Mandiri masih melakukan pendataan bekerjasama dengan instansi terkait, termasuk Perbanas dan BUMN," kata Anggoro yang juga menjadi koordinator Bantuan Korban Gempa Bank Mandiri Yogyakarta. Didampingi Manajer Komersial Iswanto, ia mengatakan berkaitan dengan bantuan korban gempa, Bank Mandiri Peduli menghibahkan delapan unit tenda peleton kepada sekolah yang kondisinya tidak layak pakai. Kemudian Bank Mandiri juga akan membantu membangun ruangan laboratorium dan dua ruang kelas untuk SD dan SMP di Kabupaten Bantul. Sementara itu, sejak terjadi gempa di wilayah DIY dan Klaten (Jateng) 27 Mei 2006, PT Bank Mandiri membantu para korban berupa sembako, obat-obatan, selimut, evakuasi dan tenda. Juga membantu mendirikan Klinik Psikotrauma serta pengobatan berbagai penyakit pasca gempa. Pada masa `recovery` pihaknya akan membantu renovasi gedung sekolah, pemberian beasiswa, renovasi gedung puskesmas dan rumah sakit, serta membangun rumah tinggal sederhana, katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006