Los Angeles (ANTARA News) - Satu hiu putih yang diangkut dari New York ke Los Angeles untuk syuting suatu iklan toko serba ada, mati setelah menunjukkan tanda-tanda stres.

Seperti dilaporkan Reuters, kelompok pemantau hewan American Humane Association (AHA) telah memberikan izin untuk proses produksi tayangan itu.

Kematian hewan tersebut terjadi menyusul serangkaian kritik atas penggunaan hewan dalam proses produksi di Hollywood. Tahun lalu, acara pertunjukan balap kuda "Luck" yang tayang di HBO dihentikan setelah tewasnya tiga kuda yang digunakan dalam syuting serial drama itu.

Kelompok perlindungan hewan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA)  mengritik AHA sekaligus menyebut mereka bertanggung jawab atas tewasnya hewan itu.

"Hiu merupakan hewan sensitif yang ketika ditangkap membutuhkan lingkungan khusus dan terkendali guna menjamin hidupnya," tulis PETA dalam suratnya.

Dengan mempertimbangkan kebiasaan alami hewan itu, PETA mempertanyakan mengapa AHA menyetujui pemindahan hewan itu dan penggunaannya dalam iklan.

Hiu sepanjang 1,5 meter itu ditempatkan di sebuah tanki berukuran 227 liter di wilayah pinggiran Van Nuys di Los Angeles, kata Karen Rosa, konsultan senior untuk unit televisi dan film dari AHA. Dia menambahkan jumlah air yang dimasukkan ke dalam tanki seharusnya cukup untuk memberikan ruang bagi hewan itu.

"Sejujurnya kami tidak mengetahui penyebab hewan itu, hiu itu tidak ditangani secara asal-asalan maupun dilukai," kata Rosa.

Sebelumnya pada hari yang sama, hiu itu masih tampak sehat, tetapi perwakilan dari AHA melihat adanya tanda stres yang dialami hewan tersebut, katanya.

Oksigen sempat dipompakan ke tangki dan hewan itu juga diberikan suntikan adrenalin untuk menstabilkan kondisinya sebelum dipindahkan ke sebuah akuarium khusus untuk mendapat perawatan, tetapi hiu itu kemudian mati.

Pengambilan gambar itu untuk membuat iklan toserba Kmart, tetapi perwakilan dari waralaba toserba itu tidak menyebutkan konsep seperti apa yang ditampilkan dalam iklan tersebut.

(P012)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013