Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyebutkan upaya meningkatkan kerja sama AS dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai inti dari keterlibatan Washington di kawasan Indo-Pasifik.

Menurut Blinken, strategi AS untuk Indo-Pasifik dan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) memiliki visi yang sama, yaitu mewujudkan kawasan yang bebas, terbuka, aman, dan sejahtera.

“Itu sebabnya kami meningkatkan hubungan AS-ASEAN menjadi kemitraan strategis komprehensif tahun lalu, dan bekerja keras untuk mewujudkan kemitraan menjadi tindakan nyata,” kata dia dalam Pertemuan Menlu ASEAN bersama AS di Jakarta, Jumat.

Di antara kontribusi yang telah dilakukan AS di kawasan Indo-Pasifik, kata dia, adalah perluasan akses ke internet dan teknologi lain yang dibutuhkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing, membantu masyarakat beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, serta meningkatkan kapasitas sistem kesehatan.

Selain itu, AS mendorong kemajuan di bidang kesehatan, transportasi, pemberdayaan perempuan, lingkungan, respon terhadap perubahan iklim, dan energi.

“Ketika Presiden (Joe) Biden menjadi tuan rumah KTT khusus pada Mei tahun lalu, kami meluncurkan era baru dalam hubungan AS-ASEAN. Saya tidak bisa memikirkan momentum yang lebih penting untuk meningkatkan kemitraan kita. Kita telah mengambil langkah maju yang signifikan selama setahun terakhir,” kata Blinken.

Isu Regional dan Internasional

Terkait krisis Myanmar, Blinken mengajak ASEAN untuk bersama-sama menekan rezim militer agar menghentikan kekerasan, mengimplementasikan Konsensus Lima Poin, serta mendukung kembalinya pemerintahan yang demokratis.

“Baru kemarin, AS mengumumkan lebih dari 74 juta dolar (sekitar Rp1,1 triliun) bantuan kemanusiaan tambahan ke wilayah tersebut, termasuk hampir 61 juta dolar (sekitar Rp913 miliar) untuk membantu pengungsi Rohingya akibat kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar,” katanya.

Blinken juga menyinggung program senjata pemusnah massal dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang disebutnya melanggar hukum dan prinsip non-proliferasi global.

Dia menegaskan kembali pentingnya semua negara menjunjung kebebasan navigasi di Laut China Selatan dan Laut China Timur, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Blinken mengajak ASEAN untuk mendorong perdamaian yang adil dan abadi atas perang agresi Rusia di Ukraina, karena perang tersebut telah melanggar prinsip-prinsip yang terkandung dalam Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) ASEAN dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Perang ini tidak hanya merugikan warga Ukraina, tetapi orang-orang di seluruh kawasan ini dan di seluruh dunia… karena memperburuk krisis pangan dan energi,” kata dia.

Baca juga: Blinken jumpa Wang Yi di sela-sela pertemuan ASEAN di Jakarta
Baca juga: Blinken akan bahas sanksi lebih tegas untuk Myanmar dengan ASEAN


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023