Mataram (ANTARA) - Selama cuaca buruk yang melanda perairan laut Selat Lombok, wisatawan yang ingin berlibur ke destinasi wisata Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat datang menggunakan jasa angkutan helikopter.

Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan membenarkan adanya jasa angkutan helikopter tersebut. Bahkan, jasa helikopter ini sudah dibuka sejak kondisi cuaca tidak menentu di laut Selat Lombok.

"Harganya untuk satu kali angkut itu bervariasi. Ada yang Rp40 juta dan Rp50 juta," ujarnya melalui telepon dari Mataram, Jumat.

Ia mengatakan untuk rute helikopter tersebut terbang dari Bali menuju Gili Trawangan.

"Ini rute-nya dari Bali menuju Gili saja," kata Kusnawan.

Menurutnya jasa angkutan wisata yang ingin traveling ala 'sultan' dengan menggunakan helikopter itu hanya dibuka kala situasi cuaca dalam kondisi 'force majeure'.

"Ya memang hari ini tutup. Jadi ada angkutan wisata via udara pemberangkatan Bali. Untuk kapal cepat atau fastboat sejauh ini baru satu yang datang dari Sanur, Bali," terangnya.

Ia menyatakan selama kondisi cuaca buruk yang terjadi sejak sepekan terakhir sudah ada 15 penerbangan heli landing di Helipad di Pulau Gili Trawangan.

"Dua hari ini sudah tujuh kali bolak-balik. Tapi data itu harusnya dikonfirmasi ke pihak heli yang beroperasi di Bali," katanya.

Pengoperasian heli itu pun kata Kusnawan, merupakan kebijakan dari pihak Bali yang di tangani oleh perusahaan yang menyediakan jasa angkutan udara.

"Saya masih tidak bisa menghitung wisatawan yang menggunakan heli. Tapi selama libur panjang jumlah wisatawan yang berkunjung setiap hari sampai hari ini ke Gili Trawangan tembus 4 ribu kunjungan," katanya.

Diketahui saat ini rute penyeberangan wisatawan tujuan Bali menuju ke Gili Trawangan dilakukan sistem buka tutup. Hal itu dilakukan dampak angin kencang yang sudah terjadi sejak Kamis (13/7) hingga Jumat (14/7).

Manager Pemasaran Eka Jaya Fast Boat untuk rute Bali tujuan Senggigi dan Gili Trawangan Lombok, Puput mengatakan bahwa aktivitas penyeberangan kapal cepat dari Bali menuju Senggigi dan Gili Trawangan masih tutup karena cuaca buruk.

"Penyeberangan ini tutup sejak kemarin. Angin di tengah laut mencapai 28 Knot membuat penyeberangan bisa saja berbahaya," katanya.

Sejak Kamis, semua penyeberangan dari Bali menuju Lombok dan Gili Trawangan gagal berangkat karena cuaca. Bahkan, beberapa wisatawan terpaksa harus putar balik saat akan berangkat dari Pelabuhan Sanur, Bali menuju Gili Trawangan.

Baca juga: Grup musik Dewa 19 jadi duta pariwisata Tiga Gili


 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023