Washington, AS (ANTARA) - Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat meluncurkan dua program hibah pada Jumat (14/7) dengan total pembiayaan sebesar 20 miliar dollar AS (Rp309,56 triliun) untuk meningkatkan investasi energi bersih, terutama pada masyarakat berpendapatan rendah.

Program pertama, yaitu National Clean Investment Fund dengan pendanaan sebesar 14 miliar dolar AS (Rp216,69 triliun), akan menyediakan hibah kepada dua atau tiga institusi keuangan nasional yang berhaluan energi bersih.

Pendanaan tersebut memungkinkan lembaga-lembaga itu dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk memberikan pembiayaan kepada puluhan ribu proyek teknologi bersih di seluruh negeri, menurut keterangan Gedung Putih.

Wakil Presiden Kamala Harris dalam keterangan tersebut mengatakan kalangan pelajar, pemilik usaha kecil, dan tokoh masyarakat yang memiliki ide inovatif untuk mengurangi tingkat emisi dan mempercepat transisi energi bersih kini dapat merealisasikan proyek-proyek mereka. 

"Sembari menciptakan ... ekonomi energi bersih yang bermanfaat bagi semua," ujarnya.  

Program kedua adalah kompetisi Clean Communities Investment Accelerator dengan total pembiayaan sebesar enam miliar dolar AS (Rp92,87 triliun), yang akan menyediakan hibah untuk mendukung hingga tujuh kelompok nirlaba.

Kelompok-kelompok tersebut akan memberikan pembiayaan dan bantuan teknis pengembangan kapasitas tentang pembiayaan terkait energi bersih bagi para pemberi pinjaman lokal bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin.

Batas waktu pendaftaran bagi institusi yang berminat untuk mengikuti kedua program tersebut adalah 12 Oktober 2023.

Program-program tersebut merupakan bagian dari program Greenhouse Gas Reduction Fund dengan total pendanaan 27 miliar dolar AS (Rp417,9 triliun), juga langkah terbaru pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendukung berbagai proyek pengurangan emisi penyebab pemanasan global. 

Greenhouse Gas Reduction Fund dibentuk berdasarkan Undang-undang (UU) Pengurangan Inflasi yang ditandatangani Biden tahun lalu.

Program pembiayaan sebesar 27 miliar dolar AS ini bertujuan untuk meningkatkan model pembiayaan di lebih dari 20 bank pendukung penggunaan energi bersih di berbagai negara bagian, termasuk Michigan dan Maryland. 

Bank-bank seperti itu berinvestasi dalam pemasangan panel surya untuk rumah, pompa kalor yang efisien, serta pengisi daya kendaraan listrik.

Berbagai bank nirlaba ramah lingkungan itu membantu mengurangi risiko proyek yang dihadapi masyarakat berpendapatan rendah dengan memberikan dukungan keuangan dan membantu mereka menarik investasi dari sektor swasta.

Kepala EPA Michael Regan mengatakan pembiayaan tersebut akan meningkatkan investasi pihak swasta dalam pengembangan teknologi bersih serta “memperluas peluang ekonomi bagi masyarakat tertinggal.”

Pada Juni, institusi tersebut meluncurkan program hibah sebesar tujuh miliar dolar AS (Rp108,35 triliun) untuk memberikan masyarakat berpenghasilan rendah akses terhadap pemasangan panel surya di rumah.


Sumber: Reuters

Baca juga: Transisi energi butuh dana triliunan rupiah setiap tahun

Baca juga: Indonesia-AS teken kerja sama pengembangan energi bersih
 

Indonesia-Amerika sepakati kerja sama energi bersih

Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023