Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berencana membangun asrama haji menyusul akan beroperasinya bandar udara di kabupaten ini.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, di Kediri, Sabtu, mengemukakan, untuk pelayanan umrah dan haji memang perlu dipersiapkan asrama haji dan rumah sakit terdekat.

"Dua hal tersebut disyaratkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ini perlahan-lahan dan secara progresif kami akan lakukan itu," katanya.

Hingga kini, Pemkab Kediri masih mengkaji untuk lokasi pembangunan asrama haji tersebut. Pemkab Kediri juga harus berkoordinasi dengan lintas sektor jika nantinya bandara sudah beroperasi dan dimanfaatkan untuk penerbangan haji dan umrah.

Baca juga: Menhub sebut Bandara Dhoho Kediri beroperasi Oktober 2023

Kementerian Perhubungan juga masih berkoordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk rencana pelayanan haji dan umrah di Bandara Dhoho Kediri.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pembangunan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/7).

"Untuk melayani penerbangan haji dan umrah masih harus berkoordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Bila izin itu sudah dikantongi, penerbangan untuk haji dan umrah baru bisa dilakukan dari Bandara Dhoho Kediri," katanya.

Menhub juga mengungkapkan, untuk pelayanan penerbangan haji, selain asrama haji dan rumah sakit, Kementerian Perhubungan juga meminta dukungan pemerintah daerah dalam penyiapan fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di dekat bandara.

Baca juga: Menhub: Pembangunan Bandara Kediri jadi contoh keterlibatan swasta

"Melihat perkembangan pembangunan bandara diperkirakan Desember 2023 Bandara Dhoho Kediri tersebut sudah bisa dimulai untuk penerbangan," katanya.

Bandara Dhoho Kediri merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam hal ini, pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.

Bandara ini nantinya akan memiliki runway atau landas pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi. Pada sisi darat, bandara ini akan memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.

Baca juga: Moeldoko optimistis Bandara Dhoho Kediri tumbuhkan daerah ekonomi baru

Landas pacu sepanjang 3.300 meter merupakan kualifikasi bandara ultimate dan mampu didarati oleh Boeing 777, sesuai dengan rencana Bandara Dhoho Kediri yang juga akan dimanfaatkan untuk keperluan ibadah umrah dan haji.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023