Beijing (ANTARA) - Direktur Komisi Hubungan Luar Negeri pada Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) Wang Yi mengajak Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menstabilkan hubungan bilateral kedua negara setelah kedua negara bertetangga itu berupaya meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan mereka.

Di sela-sela pertemuan ASEAN di Jakarta pada Jumat (14/7), Wang berkata kepada Jaishankar bahwa kedua negara sebaiknya saling mendukung, bukan saling mencurigai, tulis Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resminya, Sabtu.

Perbatasan China dan India membentang sepanjang 3.800 km dan sebagian besar tidak ditandai jelas. Gara-gara itu, perang singkat namun hebat antara kedua negara sempat pecah pada 1962.

Sejak awal 1990-an, hubungan bilateral di antara mereka membaik lagi  setelah menyepakati serangkaian kesepakatan perbatasan. China sendiri adalah mitra dagang terbesar kedua bagi India.

Namun, hubungan mereka merenggang lagi pada 2020 setelah 20 tentara India dan empat tentara China tewas dalam bentrok di perbatasan. Insiden ini memicu militer kedua negara memperkuat formasi dan mengerahkan tentara serta persenjataan dalam jumlah besar.

Serangkaian pembicaraan militer dan diplomatik perlahan meredakan ketegangan antara kedua negara, namun pemerintah India menyatakan situasi di perbatasan kedua negara rentan dan berbahaya.

Baca juga: Berbalas tolak wartawan dan dinamika hubungan India-China

China dan India harus bekerja sama menuju arah yang sama agar memperoleh solusi menyangkut masalah perbatasan yang dapat diterima kedua pihak, kata Wang kepada Jaishankar.

“Kedua belah pihak harus saling mendukung dan menyelesaikan segala hal bersama-sama, bukan saling menjatuhkan atau saling mencurigai,” tegas Wang.

India dan China sebaiknya tidak membiarkan isu-isu tertentu mempengaruhi keseluruhan hubungan kedua negara, kata Wang lagi.

Kedua negara sepakat untuk segera melanjutkan lagi pembicaraan tingkat komandan militer mengenai isu perbatasan ini.

Sejak 2020, pemerintah India mengawasi ketat dunia usaha China, melarang sekitar aplikasi China termasuk TikTok, dan kian ketat mengawasi investasi yang dibenamkan perusahaan-perusahaan China.

Menyangkut pembatasan yang baru-baru ini diterapkan India terhadap perusahaan-perusahaan India, Wang mendesak hadirnya lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan tidak diskriminatif terhadap perusahaan-perusahaan China.

Baca juga: China desak India selesaikan perselisihan visa wartawan

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: Uyu Septiyati Liman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023