Wina (ANTARA News) - Presiden AS George W. Bush berjanji akan menghormati hak asasi manusia (HAM) dalam perangnya melawan teror, demikian rancangan pernyataan akhir yang disiapkan bagi pertemuan puncak Uni Eropa (UE)-AS, Rabu, di tengah keluhan dari Eropamengenai perlakuan Amerika terhadap tahanan di Teluk Guantanamo. Rancangan pernyataan bersama tersebut oleh Bush dan pemimpin UE berbunyi, "Sejalan dengan nilai bersama kita, kami akan menjamin tindakan yang dilakukan guna memerangi terorisme mematuhi kewajiban internasional kita, termasuk hukum HAM, hukum pengungsi dan hukum kemanusiaan internasional." Menurut isi teks yang dibacakan kepada AFP, "Kami mengaitkan kepentingan besar pada dialog mendalam yang sedang berlangsung dan perang bersama kita melawan terorisme serta kewajiban dalam negeri dan internasional kita masing-masing." Teks itu tak secara khusus menyebut Guantanamo. Amerika Serikat berkeras pusat tahanan tersebut diperlukan dalam "perang melawan teror". Tetapi teks itu tampaknya memperlihatkan UE dan Amerika Serikat akan berusaha pada pertemuan di Wina mengatasi perbedaan pendapat mereka, yang paling akhir dalam upaya mereka untuk mewujudkan perujukan sejak mereka bertengkar sengir mengenai serbuan AS ke Irak pada 2003. Setibanya di Wina, Selasa, Bush disambut oleh Kanselir Austria Wolfgang Schessel, yang negaranya memangku jabatan bergilir presiden UE --yang memiliki 25 anggota. Selasa pagi, Schessel telah berkata mengenai Guantanamo, "kami tak dapat menerima daerah tempat hukum tak berlaku". Pemerintah Eropa dan kelompok hak asasi telah menyeru Amerika Serikat agar menutup Guantanamo, kamp tahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba, tempat ratusan "tersangka pelaku teror" telah dipenjarakan tanpa dakwaan dan "menjadi lambang hukum" sejak serangan 11 September 2001 di Amerika. Penentang kamp itu telah meningkatkan kecaman sejak tiga tahanan di kamp tersebut melakukan bunuh diri empat hari lalu. Negara UE juga telah mengecam Amerika Serikat sehubungan dengan penerbangan yang tak biasa oleh agen-agen CIA. Anggota CIA dituduh melakukan penerbangan untuk membawa tahanan melalui beberapa negara Eropa, dalam perjalanan mereka ke berbagai negara tempat tahanan itu menghadapi resiko disiksa. Washington berkeras semua penerbangan CIA "sejalan dengan hukum AS dan negara lain, terutama negara yang menentang penyiksaan". Penasehat Keamanan Nasional AS Stephen Hadley mengatakan kepada wartawan di Washington pekan lalu bahwa pertemuan puncak AS-UE merupakan "peluang untuk menegaskan kembali hubungan kuat antara AMerika Serikat dan Uni Eropa". Di antara duri dalam daging yang berusaha ditangani oleh teks AS-UE ialah masalah perubahan cuaca. Amerika Serikat telah marah kepada mitranya di UE dengan menolak menandatangani Protokol Kyoto mengenai pencegahan buangan gas rumah kaca global. "Kami akan bekerjasama secara erat guna menangani tantangan serius dan lama mengenai perubahan cuaca, kerugian keragaman hayati dan polusi udara serta akan bertindak guna dalam waktu dekat guna mengurangi buangan gas rumah kaca," demikian antara lain isi rancangan itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006