Lubuk Sikaping (ANTARA News) - Angin puting beliung yang terjadi Minggu sore (17/3) di Nagari (desa adat) Ganggo Mudiak, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, telah merusak sedikitnya 27 rumah penduduk dan sejumlah bangunan umum lainnya.

Wali Nagari Ganggo Mudiak Syofyan Efendi di Lubuk Sikaping, Senin, mengatakan kerusakan rumah penduduk terjadi pada dua jorong (dusun), yakni Jorong Kampung Alai dan Kampung Belimbing.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun menelan kerugian hingga puluhan juta rupiah," ujarnya.

Ia menyebutkan, lima unit dari 27 rumah yang rusak akibat puting beliung yang terjadi sore hari tersebut mengalami rusak parah dan selebihnya rusak ringan.

Selain 27 rumah penduduk juga terjadi kerusakan pada dua fasilitas umum berupa masjid serta pagar kawasan equator dan museum Tuanku Imam Bonjol.

"Puting beliung juga merusak satu tiang listrik dan menumbangkan pohon," ujarnya.

Kerusakan yang terjadi pada rumah warga pada umumnya terjadi pada bagian atap yang copot karena kencangnya angin.

Salah seorang korban, Radiasma (73), menyebutkan pada saat puting beliung terjadi cuaca juga disertai hujan lebat sehingga masyarakat, terutama yang terkena dampak bencana itu sempat kewalahan.

Ia terpaksa mengungsi ke tempat keluarganya karena bagian atap rumahnya yang bolong dan tidak bisa melindungi dari hujan.

Selain itu, puting beliung juga sempat merusak sejumlah perabot dan membuat rumah menjadi kotor.

Masyarakat terkena dampak tersebut berharap kejadian serupa tidak terulang karena membuat mereka menjadi takut.

Wakil Bupati Pasaman mengatakan, bencana yang terjadi sudah diluar kendali manusia. Oleh sebab itu masyarakat diminta untuk tabah dalam menghadapinya.

"Tidak ada diantara kita yang berkehendak diturunkan bencana. Namun kita akan terus berupaya dalam mengurangi dampak dan risiko dari bencana," ujarnya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013