Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengatakan dirinya akan menunggu arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir sebelum menjalankan tugas barunya.

"Mesti ketemu dengan Pak Menteri Erick dulu untuk mendapatkan arahan dan feedback selanjutnya sehingga program dalam setahun ke depan bisa terlaksana dengan baik dan karena ini mendadak. Jadi, mungkin belum bisa berbicara banyak, tapi tentunya setelah berbincang dengan Pak Erick dan timnya, insyaallah bisa lebih tahu lagi ke depannya," kata Rosan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Pada hari ini, Rosan Roeslani dilantik sebagai Wamen BUMN berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 32 M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Rosan Roeslani sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

"Saya juga baru sampai kemarin, hari minggu ini. Saya baru diberi tahu juga minggu ini tentunya mau mendapatkan arahan dari Bu Menlu untuk proses ke depannya seperti apa karena memang ada beberapa hal yang masih harus saya selesaikan, termasuk saya juga mesti pamitan dengan pihak pemerintah AS agar proses transisinya berjalan dengan baik dan proper," ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir ingin Wamen Rosan Roeslani membawa BUMN bersaing global

Rosan mengatakan Presiden Jokowi hanya meminta agar melakukan tugas dengan baik dan berkomunikasi terus dengan dirinya.

"Saya juga belum tahu nanti akan di sektor apa (di Kementerian BUMN). Nanti sehabis ketemu dengan Pak Erick mungkin saya akan lebih mengetahui," tambahnya.

Sedangkan mengenai penggantinya sebagai Dubes AS, Rosan belum mengetahui siapa penggantinya.

"Harapannya tentu seperti waktu saya masih jadi Ketum Kadin, sudah tahulah saya very open, bisa direachable at anytime, jadi setelah ini saya akan menghadap ke Ibu Menlu untuk proses transisi," ungkap Rosan.

Baca juga: Presiden Jokowi lantik lima wakil menteri baru

Sedangkan Menteri BUMN Erick Thohir berharap agar Rosan dapat mendorong enterpreneurship di kalangan BUMN.

"Tetapi juga mendorong persaingan BUMN secara global karena beliau ini kan bekas Ketua KADIN dan beliau juga tahu mapping (peta) persaingannya dan juga bekas dubes di Amerika. Jadi, konsolidasi itu yang kita lakukan supaya kita dengan target-target yang tinggal satu tahun ini kita ada percepatan," kata Erick.

Rosan Roeslani merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat yang dilantik pada 25 Oktober 2021.

Baca juga: Erick Thohir: Wamen Rosan Roeslani siap lanjutkan transformasi BUMN

Sebelum menjabat sebagai dubes, Rosan adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) periode 2015-2021.

Selama menjabat sebagai Ketua KADIN, pemerintah Belgia memberikan gelar kehormatan "The Order of Leopold of Belgium" sebagai pengakuan atas inovasi dan kontribusinya dalam memajukan hubungan perdagangan dan industri antara Indonesia dan Belgia.

Pria kelahiran Jakarta 31 Desember 1968 ini memulai perjalanan kariernya di bidang keuangan dan kewirausahaan. Semangatnya di bidang tersebut telah membawanya ke beberapa posisi kunci seperti Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2005-2008).

Rosan dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka di bidang keuangan dan investasi Indonesia. Ia terlibat dalam sejumlah inisiatif strategis pemerintah sebagai perwakilan sektor swasta utama, termasuk Ketua Satgas Cipta Kerja Omnibus Law Indonesia (2019-2021) dan Ketua Badan Penasihat Badan Arbitrase Nasional (BANI) (2019- 2021).

Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Courtesy Board Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia (MES).

Rosan juga pernah terlibat dalam beberapa program besar yang dipimpin pemerintah, seperti Ketua Misi Kontingen Olimpiade Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan Wakil Ketua Komite Respon dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) 2020-2021. Selain itu, Rosan juga merupakan Ketua Umum PB Persatuan Angkat Besi Indonesia (PABSI) sejak 2015.

Rosan menempuh pendidikan S1 Keuangan di Oklahoma State University, Stillwater, Oklahoma (1988-1992) dan meraih gelar MBA dari European University, Antwerpen, Belgia (1993-1994).

Baca juga: Wamen BUMN: Perampingan dan fokus usaha ciptakan skala bisnis efektif

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023