Istanbul (ANTARA) - Rusia memutuskan untuk menangguhkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, yang masa berlakunya habis pada Senin (17/7).

"Seperti yang dikatakan Presiden Federasi Rusia (Vladimir Putin) sebelumnya, batas waktunya adalah 17 Juli. Sayangnya, bagian yang berkaitan dengan Rusia dalam perjanjian Laut Hitam hingga kini belum dilaksanakan. Oleh karena itu, operasinya dihentikan," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers.

Peskov lebih lanjut mengatakan bahwa Rusia akan kembali mengimplementasikan kesepakatan tersebut setelah kepentingan Moskow dalam kesepakatan itu terpenuhi.

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada kantor berita RIA yang dikelola pemerintah bahwa Moskow secara resmi telah memberi tahu Ukraina, Turki, dan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang keberatannya untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Setahun yang lalu, Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB menandatangani perjanjian di Istanbul untuk melanjutkan kembali ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina yang terletak di Laut Hitam--setelah sempat terhenti akibat perang Rusia-Ukraina yang dimulai Februari 2022.

Pusat Koordinasi Bersama didirikan di Istanbul dengan pejabat dari tiga negara tersebut dan PBB untuk mengawasi pengiriman biji-bijian.

Kesepakatan itu telah diperbarui beberapa kali sejak itu, dan diperpanjang selama dua bulan lagi pada 18 Mei 2023.


Sumber: Anadolu
Baca juga: Ukraina dan Turki akan bahas perpanjangan kesepakatan biji-bijian
Baca juga: Rusia belum memutuskan perpanjangan kesepakatan biji-bijian
Baca juga: PBB ingatkan dampak berhentinya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023