...kalau memungkinkan turun tetapi kalau tidak bisa ya tidak dipaksakan
Jakarta (ANTARA News) - Atlet angkat besi kelas 69 kilogram, Triyatno, yang menderita cedera lutut belum dapat dipastikan berlaga di SEA Games Desember mendatang.

Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan medali perak Olimpiade London 2012 itu akan menjalani operasi lutut pada Kamis (21/3) dan harus menjalani pemulihan pasca operasi sekitar tiga bulan.

"Saya akan fokuskan dia pada pemulihan, kalau memungkinkan turun tetapi kalau tidak bisa ya tidak dipaksakan. Kita lihat nanti perkembangan lututnya," kata pelatih angkat besi, Lukman, saat dihubungi via telepon, Selasa.

Lukman akan memastikan apakah Triyatno  memperkuat timnas atau tidak, saat bersamaan dengan pembentukan tim inti SEA Games 2013 yang dilakukan bulan September mendatang.

"Sebenarnya dia diproyeksikan untuk Olimpiade tetapi kalau kondisinya sudah pulih kemungkinan dia juga turun di SEA Games. Kalau pun belum benar-benar pulih, dia masih ada Asian Games 2014," jelas Lukman yang telah melatih Triyatno sejak tahun 2009 itu.

Meskipun pasca operasi nanti Triyatno harus menjalani masa penyembuhan, Lukman akan tetap memberlakukan latihan kepada atlet kelahiran Lampung itu tetapi hanya latihan fisik yang tidak memberatkan kakinya dan latihan teknis lainnya.

Triyatno yang saat ini masih menjalani terapi jelang operasi mengaku masih berharap dapat turun di SEA Games.

"Pelatih tidak terlalu menargetkan harus ikut SEA Games karena saya dipersiapkan untuk Olimpiade. Tetapi saya masih ingin ikut SEA Games untuk mempertahankan emas," ujar Triyatno melalui pesan pendek telepon seluler.

Sementara itu, lifter andalan Indonesia lainnya Eko Yuli Irawan yang memegang kelas 62 kilogram juga mengalami cedera retak tulang kering kaki kanan.

Namun, Lukman memastikan Eko, yang berhasil menyumbang medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012, itu kemungkinan besar akan berlaga di SEA Games 2013.

"Dia terus latihan tetapi bebannya betul-betul dibatasi," jelas Lukman.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013